Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin Klaim Banyak Perusahaan Antre Bangun Pabrik Kendaraan Listrik

Menperin Klaim Banyak Perusahaan Antre Bangun Pabrik Kendaraan Listrik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut selain 35 perusahaan yang sudah tercatat untuk membangun pabrik kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), masih terdapat banyak perusahaan lagi yang mengantre.

"Banyak yang baru, termasuk ini (ION Mobility). Ini kan belum kita hitung dari 35 itu, dan banyak sekali perusahan lain yang sudah memberikan proposal kepada kami akan investasi untuk membangun motor listrik di Indonesia," ujar Agus saat ditemui di kawasan Jakarta Convention Centre, Rabu (2/11/2022).

Agus mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran potensi dari pasar atau penjualan kendaraan di Indonesia sangatlah besar, di mana dari penjualan roda empat dibanding roda dua, 1:6. Jadi tinggi sekali dan mereka tahu dan paham.

Baca Juga: Selain Pasar, Pemerintah Juga Punya Peran untuk Percepat Transformasi Kendaraan Listrik

"Mereka juga paham keseriusan pemerintah untuk transformasi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Sehingga itu yang buat Indonesia sebagai negara yang cukup diminati oleh investor-investor untuk masuk bangun motor listrik," ujarnya. 

Agus menyebut pabrikan otomotif tersebut berasal dari bermacam negara, meski belum bisa memperinci satu per satu. Menurut dia, mereka tergiur berinvestasi ke Indonesia karena adanya kemudahan yang ditawarkan UU Cipta Kerja.

"Tapi pabrikan lokal juga ada, kemarin saya berkunjung ke Viar (Motor Indonesia) di Semarang. Pabrik elektronik Polytron juga sudah mulai membangun, sudah mulai produksi motor listrik. Jadi ada beberapa yang memang local company, jadi ada beberapa," ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: