Cawapres Anies Saja Belum Disepakati Koalisi, NasDem Kok Buru-buru Pengen Deklarasi 10 November? PKS: Tuntaskan Dulu...
"Inilah indahnya rencana koalisi perubahan. Aspirasi, harapan, usulan bisa disampaikan dengan bebas dan terbuka. Namun, tetap menghormati kemandirian dan independensi masing-masing partai, dan semuanya didasarkan kesepakatan bersama," kata dia.
PKS juga belum menyetujui usulan deklarasi tanggal 10 November nanti. Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, partainya belum setuju karena pembahasan di tim kecil belum tuntas. Menurut dia, deklarasi baru akan diumumkan jika tim kecil dari masing-masing partai telah tuntas.
"Sebaiknya kita tuntaskan dulu pembahasan di tim kecil," kata Kholid, kemarin.
Kholid enggan menjelaskan apa yang belum disepakati di tim kecil. Yang jelas, lanjut dia, hasil pembahasan di tim kecil akan disampaikan ke Majelis Syuro PSK. Nantinya, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri yang akan memutuskan.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menduga, pembahasan yang belum rampung dalam koalisi Anies itu adalah soal nama cawapres. Dia melihat, sejak awal penentuan siapa yang menjadi cawapres pendamping Anies menjadi ganjalan komunikasi dari Nasdem, PKS, dan Demokrat untuk mewujudkan sebuah koalisi pilpres.
"Karena tentu saja ada keinginan dari masing-masing partai politik untuk mengajukan kader mereka sebagai pendamping Anies Baswedan. Termasuk keinginan Partai Demokrat untuk mengedepankan AHY dan PKS mengedepankan Aher," kata Bawono.
Baca Juga: PKS Punya Siasat, Tak Heran Aher Ngebet Diduetkan Sama Anies Baswedan: Saat Dideklarasikan NasDem...
Menurut dia, cawapres pendamping Anies harus figur yang memiliki potensi elektoral baik, terutama di kantong-kantong suara besar seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Karena merujuk hasil survei sejumlah lembaga, elektoral Anies diketahui lemah di dua provinsi besar tersebut. Padahal, pemilih di dua provinsi tersebut sangat besar dan juga menentukan perolehan suara," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas