- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Multi Manfaat Program Pengelolaan Sampah PHM di TPAS Manggar Jadi Sumber Energi Ramah Lingkungan
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia, yang termasuk dalam Regional 3 Subholding Upstream Pertamina, selain bertugas melakukan kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi juga berperan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Salah satu program pemberdayaan masyarakat unggulan PHM dan mendapatkan perhatian banyak pihak dari dalam dan luar negeri adalah program Waste energy for Community (WASTECO) di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Program WASTECO berdampak besar bagi masyarakat di sekitarnya karena mengurangi penggunaan energi fosil serta meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Muhammad Haryanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (UPTD TPAS) Manggar di Balikpapan, Kamis (3/11/2022).
Menurut Haryanto, WASTECO adalah program yang memanfaatkan pengelolaan sampah di TPAS Manggar. Pemanfaatan sampah menjadi sumber energi ini baru efektif berjalan pada 2018. UPTD TPAS Manggar sangat terbantu dengan adanya dukungan dari SKK Migas dan PHM yang mengusung program WASTECO.
“Melalui dukungan PHM kami bisa mulai membuat sumur gas methane di dua zona hingga menambah jaringan pipa gas methana," kata Haryanto di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (3/11/2022).
Haryanto menjelaskan TPAS Manggar sudah ada inisiasi pembuatan gas methana. Karena kurangnya perawatan membuat pengolahan sampah menjadi gas methane menjadi terhambat. Padahal, jumlah sampah yang masuk makin bertambah setiap tahun. Jumlah sampah yang masuk ke TPAS Manggar mencapai 480 ton per hari, bahkan bisa lebih dari 500 ton per hari. "Kehadiran Ibu Kota Negara pun berpotensi menambah jumlah sampah yang masuk ke TPAS Manggar," katanya.
Krisna, General Manager PHM, mengatakan WASTECO adalah salah satu program unggulan PHM yang bertujuan memberikan dampak positif dan signifikan bagi masyakat serta berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam program WASTECO ini adalah sistem penangkapan dan pendistribusian gas methana dari TPAS Manggar ke masyarakat. “Basisnya seperti penerapan sederhana teknis industri hulu migas,” ujarnya.
Program WASTECO berbasis kompetensi inti, yaitu mengintegrasikan core competency perusahaan berupa keahlian dalam teknik penangkapan dan penyaluran gas ke dalam program pemberdayaan masyarakat. Selain itu, tenaga teknis PHM mengimplementasikan dan memberikan edukasi pengelolaan gas sederhana. “Kami juga melakukan pengukuran gas methane dan pelatihan keselamatan,” ujar Krisna.
Dengan adanya program Wasteco ini, lanjut Krisna, PHM mampu menyelesaikan berbagai masalah yang timbul antara lain mengurangi dampak keberadaan TPAS, membuka peluang kerja bagi masyarakat. Selain itu, program WASTECO dapat meningkatnan pendapatan masyarakat dengan pengurangan biaya operasional di dapur. “Program WASTECO juga memunculkan pelaku usaha baru dan kegiatan masyarakat semakin positif,” katanya.
Deddy Prasetia, Lurah Manggar, mengakui bahwa pemanfaatan gas methana dari TPAS Manggar telah menciptakan peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta mendukung pemerintah dalam mengurangi beban subsidi gas elpiji 3kg. Hingga Kamis (3/11/2022) terdapat 307 sambungan rumah yang tersebar dalam 4 RT, yaitu RT 36, 61, 95, dan 97 Kelurahan Manggar serta 12 UKM yang telah memanfaatkan gas methana untuk kebutuhan memasak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: