Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seorang Perwira Polisi Dicopot dari Jabatannya Buntut Tragedi Halloween Itaewon

Seorang Perwira Polisi Dicopot dari Jabatannya Buntut Tragedi Halloween Itaewon Kredit Foto: Reuters/Yonhap
Warta Ekonomi, Seoul -

Kepolisian Korea Selatan yang telah mengakui pertanggungjawaban mereka atas tragedi Itaewon, kembali memberhentikan seorang perwira senior. 

Putusan itu datang pada Kamis (3/11/2022), di tengah penyelidikan yang dilakukan otoritas sebagai tanggapan atas insiden tersebut, yang kini telah merenggut sedikitnya 156 korban jiwa.

Baca Juga: Pakar: Trauma Tragedi Halloween di Itaewon Sangat 'Menular'

Sebagaimana diwartakan Korea Herald, Inspektur Senior Ryu Mi-jin, yang bertugas memantau situasi di Itaewon resmi dicabut posisinya pada Kamis.

Ryu dianggap tidak mampu mengambil tindakan khusus meski polisi sudah menerima setidaknya 11 panggilan darurat, yang berlangsung beberapa jam sebelum kejadian pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Pada Selasa (1/11/2022), Badan Kepolisian Korsel telah mengakui bahwa pihaknya menerima panggilan-panggilan tersebut, yang dimulai sekitar empat jam sebelum tragedi terjadi. 

Pemecatan Ryu terjadi hanya sehari setelah pencopotan Kepala Polisi Yongsan Lee Im-jae. Dengan putusan ini, keduanya tetap menjadi perwira, tetapi dicopot dari posisi mereka di kepolisian.

Selain pemecatan dua petugas tersebut, kepolisian juga akan meminta penyelidikan resmi terhadap mereka yang dianggap lalai menjalankan tugas.

Namun, pemecatan  ini tidak serta merta membuat warga puas. Para kritikus menekankan bahwa rantai komando polisi dan sistem keseluruhanlah yang telah memperburuk insiden kerumunan massa pada pesta Halloween di Itaewon.

Para wartawan juga telah bertanya tentang pemecatan tersebut, yang tampaknya hanya dalih untuk mencari kambing hitam.

Menjawab itu, Kim Sung-ho, seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri yang bertanggung jawab atas manajemen bencana, mengatakan bahwa tokoh-tokoh terkait akan 'mengambil tanggung jawab yang sah tergantung pada hasil penyelidikan'.

Di sisi lain, divisi investigasi khusus di bawah kepolisian mengatakan akan terus melihat tanggapan polisi atas tragedi tersebut, dengan fokus pada apakah para pejabat telah memenuhi tanggung jawab mereka.

Kritik juga muncul karena Kepolisian Korsel sedang mengusut organisasinya sendiri. Kantor kepresidenan mengatakan pada hari Kamis bahwa tindakan lain dapat diambil jika  memang keraguan masih ada.

"Polisi sedang menyelidiki masalah ini dengan tekad khusus untuk mengungkap kelemahan mereka sendiri. 

"Masyarakat sedang menyoroti, apakah polisi tidak cukup menanggapi kasus ini, karena para petinggi polisi butuh waktu lebih lama dari yang dibutuhkan untuk mengetahui situasinya (saat itu)," kata seorang pejabat dari kantor kepresidenan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: