Mengutip riset Institut Teknologi Bandung, perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 triliun atau setara 9,5 persen dari total PDB pada 2030. Angka itu bahkan berpotensi melonjak menjadi 3.500 triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada 2035.
Riset tersebut juga memperkirakan potensi peningkatan investasi bisnis di Indonesia sebesar Rp591 triliun dan Rp719 triliun masing-masing pada 2030 dan 2035 jika jaringan 5G diterapkan secara agresif.
Baca Juga: Jelang KTT G20, Pemerintah Berupaya Bali Bebas Sampah
Laporan Global Suppliers Association (GSA) hingga akhir 2021, setidaknya 89 negara sudah mengimplementasikan 5G. Untuk kawasan Asia, Tiongkok tercatat sebagai negara dengan koneksi 5G terbanyak, mencapai lebih dari 384 juta masyarakat, disusul Jepang (25,15 juta), dan Korea Selatan (16,1 juta).
Sementara di Indonesia, sejak beroperasi komersial pada Mei 2021, jaringan 5G di Indonesia setidaknya kini baru tersedia di sembilan wilayah di Indonesia yakni Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar. Cakupan itu diproyeksikan terus bertambah di masa mendatang.
Mengenai kecepatan rata-rata internet 5G, Indonesia kini mencatat setidaknya 64,3 Mbps untuk mengunduh dan 19,6 Mbps untuk rerata kecepatan unggah, merujuk laporan OpenSignal dalam kurun 1 Februari hingga 1 Mei 2022. Angka itu masih kalah dibanding Korea Selatan yang menjadi nomor wahid di dunia yakni rata-rata 449,31 Mbps untuk mengunduh dan 36,1 Mbps untuk mengunggah.
Kendati belum berkembang seperti negara-negara lain, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong penerapan layanan 5G di Indonesia, seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2/2021 tentang Rencana Strategis Kementerian.
Mengukur Berkah Layanan 5G bagi Indonesia
Nurlia Eka Putri kini tak lagi galau saat mengamati laman media sosial pribadinya. laman instagramnya tidak lagi lemot begitu diusap. “Sekali klik langsung menuju halaman profil utama,” ujarnya sumringah.
Akses layanan bebas hambatan itu bernama 5G atau konektivitas generasi kelima yang mulai gencar dikembangkan di Indonesia. Eka yang tinggal berjarak 10 kilometer dari lokasi puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua mampu merasakan manfaat kecepatan akses internet. “Usaha online saya di Instagram pun bisa berkembang,” kata Eka, Sabtu (5/11/2022), ketika ditemui saat sedang menjalani bisnis kedapannya.
Baca Juga: Tuntutan Habib Rizieq Cs, Masalah Ijazah Palsu Jokowi Tak Bisa Disepelekan: Lebih Baik Mundur...
Kisah Eka di Jimbaran menjadi sepotong cerita keunggulan koneksi 5G yang mulai dirasakan masyarakat. Bali menjadi salah satu daerah yang mendapat prioritas layanan 5G seiring pelaksanaan pertemuan puncak Presidensi G20 pada 15-16 November 2022.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar