Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas, Fumio Kishida Buka-bukaan 'Reformasi' Angkatan Laut Jepang gara-gara...

Memanas, Fumio Kishida Buka-bukaan 'Reformasi' Angkatan Laut Jepang gara-gara... Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan pidato kebijakannya selama sesi luar biasa di majelis rendah parlemen di Tokyo, Jepang 3 Oktober 2022. | Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Tokyo -

Kapasitas angkatan laut dan militer Jepang akan ditingkatkan untuk bersiap menghadapi agresor, janji Perdana Menteri Fumio Kishida.

"Peningkatan (kapasitas angkatan laut Jepang) tidak bisa menunggu, termasuk pembangunan kapal angkatan laut baru, memperkuat kapasitas pertahanan rudal serta peningkatan kondisi kerja dan kompensasi untuk personel (militer) kita," kata Kishida saat berbicara tentang tinjauan armada internasional Jepang, Minggu (6/11/2022).

Baca Juga: 12 Negara Gabung Parade Armada Internasional yang Tuan Rumahnya Jepang, Apa Itu?

Tanpa secara langsung menyebut China, Kishida mengatakan, lingkungan keamanan nasional di sekitar Jepang tumbuh lebih keras, termasuk di wilayah persengketaan, yakni Laut China Timur dan Laut China Selatan.

“Kita harus mempersiapkan diri untuk era ketika aktor muncul untuk tidak mematuhi aturan serta menggunakan kekuatan atau ancaman untuk menghancurkan perdamaian dan keselamatan negara lain,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Kishida turut mengecam uji coba rudal terbaru Korea Utara (Korut). Dia pun mengecam perang Rusia di Ukraina.Tinjauan armada internasional mengumpulkan kapal-kapal dari Jepang dan 12 negara lain, termasuk Australia, India, dan Amerika Serikat (AS), di Teluk Sagami, selatan Tokyo.

Korea Selatan juga mengambil bagian untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Saat ini Tokyo dan Seoul berusaha untuk memperbaiki hubungan bilateral yang dibekap ketegangan.

Pernyataan Kishida terkait meningkatkan kapasitas militer muncul saat Jepang sedang menyusun rencana keamanan yang mungkin menyerukan penggandaan pengeluaran pertahanan negara tersebut dalam lima tahun.

Hal itu akan mewakili perubahan besar di Jepang yang memiliki konstitusi tentang pembatasan kapasitas militer nasionalnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: