Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Pertumbuhan 25%, SBMA Incar Penjualan Rp123 miliar di Tahun Depan

Bidik Pertumbuhan 25%, SBMA Incar Penjualan Rp123 miliar di Tahun Depan Pabrik milik PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) | Kredit Foto: Surya Biru Murni Acetylene
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten penyedia produk-produk gas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) dalam paparan publik tahunan pada Senin (7/11/2022), membidik angka penjualan tahun depan atau 2023 akan mencapai Rp123 miliar, dengan target angka penjualan hingga akhir tahun 2022 diperkirakan akan segera terealisasi mencapai menjadi Rp98 miliar. Target tersebut lebih tinggi 25% dibandingkan dengan capaian perkiraan penjualan hingga akhir tahun ini yang diprediksi akan mencapai Rp98 miliar.

Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, menambahkan target angka penjualan terbilang masih konservatif mengingat kinerja kuartal ke-III SBMA telah memberikan hasil yang memuaskan.

SBMA pada kuartal III 2022 membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 73,42 miliar atau meningkat 19,58% year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha SBMA per kuartal III-2021 sebesar Rp61,40 miliar. Baca Juga: Buntuti Norwegia, Amerika Jadi Pemasok Gas Terbesar Kedua di Uni Eropa

"Adapun target 2023 masih akan ditopang dengan ASP Development Project atau ADP yang merupakan proyek pengembangan Pabrik dengan unit Air Separation Plant (ASP). Target kami utamanya untuk meningkatkan produksi oxygen dan nitrogen," ujar Rini, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/11/2022).

Proyek ini, lanjut Dia, diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp39 miliar dimana sebesar Rp18 Miliar akan diambil dari sisa dana IPO Perseroan.

"Saat ini civil work telah berjalan dan kami telah menerima beberapa sparepart dari China serta colling tower kami sudah terpasang. Sehingga, jadwal commissioning dapat kami lakukan tepat waktu di Januari 2023 tahun depan," tukasnya.

Menilik dari angka kinerja kuartal III-2022 SBMA mencetak laba kotor Rp 39,95 miliar atau naik 37,62% (YoY) dibandingkan laba kotor perusahaan per kuartal III-2021 sebesar Rp 29,03 miliar. SBMA juga meraih capaian laba bersih periode berjalan hingga kuartal III-2022 senilai Rp7,48 miliar. Jumlah ini melesat 179,1% (YoY) dibandingkan laba bersih SBMA per kuartal III-2021 sebanyak Rp 2,68 miliar. Baca Juga: PLN Tegaskan Komitmennya dalam Transisi Energi

Rini menambahkan bahwa langkah yang telah diambil Perseroan saat ini melalui ASP yang akan dioperasikan secara bertahap hingga 5 (lima) tahun ke depan. Harapannya dengan efesiensi yang terjadi dan efektivitasnya akan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang selama ini belum disupport oleh kapasitas terpasang Perseroan saat ini.

"Sehingga, kedepan kami dapat membukukan penjualan yang lebih tinggi dan mempertahankan pertumbuhan laba yang telah kami capai saat ini," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: