Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Hulu Mahakam Dorong Peningkatan Produksi Migas WK Mahakam

Pertamina Hulu Mahakam Dorong Peningkatan Produksi Migas WK Mahakam Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mendorong langkah-langkah strategis dalam mempertahankan produksi serta menahan laju penurunan produksi alamiah pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. 

General Manager PHM, Krisna mengatakan, hal tersebut dijalankan dalam rangka mewujudkan komitmen terhadap target produksi migas nasional dan pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. 

Dalam mewujudkannya, PHM menerapkan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada sehingga dapat terus menghasilkan energi yang selamat, andal, patuh, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Tekan 70% Emisi Karbon, Pertamina RD Bukti Komitmen Pertamina dalam Roadmap NZE

“Kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi alamiah dengan menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam operasi produksi, drilling, well intervention/well connection, maintenance/inspection works didukung dengan implementasi SUPREME dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi PHM,” ujar Krisna dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (7/11/2022). 

Krisna mengatakan langkah-langkah strategis tersebut juga dilakukan untuk memenuhi target WP&B 2022 yang diberikan oleh SKK Migas yaitu untuk capaian produksi gas 550 MMscfd dan produksi Minyak 19,5 Kbbld. 

Menurutnya, pemberian insentif dari Pemerintah Indonesia di awal tahun 2021 telah membuka peluang bagi PHM untuk melanjutkan program kerja pengembangan WK Mahakam secara ekstensif termasuk program eksplorasi sumur-sumur baru.

“PHM merencanakan pemboran 95 sumur pengembangan (eksploitasi) dan satu sumur eksplorasi. Kami pun berhasil merealisasi sumur tajak pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 24 sumur. Target pengeboran ini diharapkan mampu mendorong tambahan produksi rata-rata tahunan di tahun 2022 sebesar 3951 BOPD untuk minyak dan 133 MMSCFD untuk gas,” ujarnya. 

Kenaikan produksi PHM tentunya tidak lepas dari kontribusi proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) yang on stream pada 20 Mei 2022 silam. Adapun produksi gas dari proyek ini diperkirakan sebesar 45 MMSCFD dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari). 

Krisna menjelaskan bahwa produksi yang cukup besar dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional saat ini dan masa mendatang sekaligus menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur. 

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim mengatakan kenaikan produksi PHM didukung oleh keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan program peremajaan instalasi yang dilakukan oleh PHM sejak bulan Mei hingga Juni 2022. 

“Program peremajaan dan inspeksi instalasi yang dimajukan memungkinkan start up sumur-sumur baru Sisi Nubi dengan berkelanjutan sehingga menyumbang gas yang signifikan untuk pencapaian laju alir wellhead gas diatas 550 MMscfd. Program pemeliharaan dilakukan optimal sehingga berhasil mengurangi potensi kehilangan produksi atau LPO (Loss of Production Opportunity) sebesar 1.4 BCF,” ujar Chalid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: