Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jack Ma Jadi Miliarder China yang Kekayaan Paling Ambles di Antara yang Lainnya

Jack Ma Jadi Miliarder China yang Kekayaan Paling Ambles di Antara yang Lainnya Jack Ma | Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder super kaya China seperti Jack Ma dari Alibaba mengalami penurunan kekayaan paling besar dalam lebih dari 20 tahun sebagai kombinasi dari dampak perang Ukraina dan pembatasan COVID-19 yang memperlambat ekonomi China.

Total kekayaan miliarder di China turun 18% year on year menjadi USD3,5 triliun (Rp54.685 triliun), menurut Hurun China Rich List 2022 yang diterbitkan Selasa.

Hanya 1.305 orang yang masuk dalam daftar, yang memberi peringkat pada orang-orang dengan kekayaan bersih minimal 5 miliar yuan (Rp10,7 triliun) atau turun 11%.

Baca Juga: Cerdas! Jack Ma Ciptakan Pembayaran Digital yang Mudah Digunakan di Luar Negeri, Bisa Dipakai di Mana Saja!

"Tahun ini merupakan penurunan terbesar dalam Daftar Orang Kaya Hurun China dalam 24 tahun terakhir," kata kepala peneliti daftar tersebut Rupert Hoogewerf dalam sebuah pernyataan. Dia mencatat penurunan itu terutama didorong oleh kerugian bagi pengusaha real estat dan perawatan kesehatan.

"Sebagian alasannya adalah penurunan ekonomi global, yang dipimpin oleh dampak dari perang Rusia-Ukraina, penurunan tajam dalam harga teknologi dan pemulihan ekonomi pasca-COVID yang umumnya lambat, tetapi juga di tingkat nasional, gangguan yang berkelanjutan terhadap ekonomi dari wabah COVID yang terlokalisasi," kata ketua Hurun Report, mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (9/11/22).

Kebijakan ketat nol-COVID China menggunakan lockdown, pengujian massal, dan karantina untuk mengekang penyebaran virus telah menghambat pertumbuhan ekonominya. Pada saat yang sama, krisis real estat telah menambah ketakutan akan resesi.

Baru-baru ini, konsolidasi kekuasaan Presiden Xi Jinping dan tanda-tanda bahwa fokus Beijing telah beralih ke ideologi daripada ekonomi dalam pengambilan keputusannya telah memicu pesimisme tentang ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: