Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dapat Insentif Pemerintah, Dirut Pertamina Hulu Indonesia Sebut Produksi PHM Meningkat

Dapat Insentif Pemerintah, Dirut Pertamina Hulu Indonesia Sebut Produksi PHM Meningkat Kredit Foto: PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim mengatakan dukungan dari pemerintah melalui insentif membuat Pertamina Hulu Mahakam masif melakukan investasi dalam peningkatan produktivitas.

Chalid mengatakan, jika dilihat dari capaian pengeboran tahun 2021 tercatat sebanyak 75 sumur, sedangkan 2022 target meningkat sebesar 98 sumur baru, dan pada 2023 meningkat kembali menjadi 103 sumur.

"Berarti sangat masif agresif dan tentunya memperhatikan biaya efisiensi, baik kegiatan walk over well service juga sama kalau kita lihat 2021, 2022, 2023 sekitar 4.400 di 2021, 4.700-an di 2022, kemudian di 2023 4.900-an," ujar Chalid dalam rapat dengar pendapat dengan komisi VII DPR RI, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: Dorong Produksi Migas, Pertamina Hulu Energi Memiliki Beberapa Inisiatif

Chalid mengatakan, pekerjaan ini menggambarkan perusahaan komitmen dengan apa yang telah dituangkan dalam insentif proposal.

"Alhamdullilah dengan kegiatan tersebut di 2022 target pencapaian produksi gas mencapai 522 MMSCFD untuk produksi gas," ujarnya. 

Sementara itu, untuk produksi minyak terjadi peningkatan di tahun 2023. Jika melihat secara historis, capaian tahun 2021 produksi minyak mencapai 24,8 ribu barrel oil per day (BOPD), kemudian pada 2022 sebesar 24,8 BOPD dan pada 2023 akan naik dengan beberapa proyek ke depan yang ditargetkan sebesar 27 ribu BOPD.

Lanjutnya, upaya peningkatan produksi tentunya sejak alih kelola tentunya lebih masif, agresif, dan efisien dalam kegiatan, baik itu eksplorasi maupun pengembangan, salah satu yang membanggakan bahwa di awal tahun ada temuan dari eksplorasi di Manpatu.

"Cukup besar sudah masuk kategori big fish, juga sumber daya kami akan mempercepat ke fase development itu di tahun 2025, 2026 jadi temuan sekarang baru bisa dengan segala proses yang kami lalui," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: