Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KemenPPPA dan Perpusnas Bersinergi, Satukan Tenaga Demi Hadirkan Perpustakaan Sahabat Informasi Anak

KemenPPPA dan Perpusnas Bersinergi, Satukan Tenaga Demi Hadirkan Perpustakaan Sahabat Informasi Anak Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Plt. Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani mengemukakan, anak dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi yang layak anak (ILA) dengan membaca buku yang sesuai dengan usianya dan hal tersebut dapat terpenuhi dengan mengakses perpustakaan atau taman bacaan lainnya yang telah terstandardisasi sebagai Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA). Untuk itu KemenPPPA bersama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) hadirkan Perpustakaan Sahabat Informasi Anak sebagai langkah untuk meningkatkan literasi dan kegemaran membaca anak-anak. 

"Sebagaimana salah satu ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, terdapat pasal yang menegaskan terkait informasi menyatakan bahwa pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan wajib mengupayakan dan membantu anak, agar anak dapat, antara lain bebas menerima informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak," ujar Rini dalam keterangannya Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Viral Kasus Suami Istri di Bandung Barat Tega Aniaya ART, KemenPPPA Desak Polisi Tindak Tegas Pelaku

Rini mengungkapkan, di era kemajuan bangsa dengan keberadaan teknologi terkini, tak hanya memberikan dampak positif semata, namun juga dampak negatif khususnya bagi anak-anak. Dengan mudahnya mengakses informasi, minat baca anak-anak pun kerap terkikis. Selain itu, anak-anak masih menjadi kelompok yang rentan terhadap risiko kekerasan termasuk di ranah siber. Perkembangan teknologi digital kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab akan adiksi internet, pornografi, hingga eksploitasi dan kekerasan berbasis online. Kejahatan-kejahatan seksual berbasis online seperti child grooming, pornografi, cyberbullying, hingga eksploitasi anak menjadi peringatan untuk bersama-sama menjaga privasi dan melindungi diri anak di dunia digital, salah satunya dengan membangun ekosistem digital yang ramah anak.

Terlebih, Indonesia masih minim literasi dalam menggunakan internet. Itu sebabnya sebagian masyarakat mudah terpapar konten negatif dari internet, kemudian anak-anak berpotensi menjadi sasaran kejahatan seksual. Hal tersebut menjadi suatu tantangan yang perlu diselesaikan bersama agar minat dan kegemaran membaca anak-anak tidak kian terkikis di tengah gempuran teknologi.

"Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa sehingga kita perlu bersama-sama meningkatkan literasi dan kegemaran membaca pada anak-anak kita. Keluarga memiliki peran esensial dalam memantik minat membaca anak-anak.  Ayah dan bunda dapat memulai dengan memberikan bacaan-bacaan yang sesuai dengan tingkatan usia anak, mendongeng kisah-kisah pahlawan terdahulu ataupun cerita rakyat yang juga sesuai dengan perkembangan anak, serta mengajak anak-anak kita ke perpustakaan ataupun taman bacaan," tutur Rini.

Lebih lanjut, Rini menegaskan, sinergi dan kerja bersama di tingkat pusat hingga akar rumput sebagai upaya pemenuhan serta mewujudkan hak anak atas informasi yang layak anak memiliki peran penting dalam membangun kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial anak. Sebagaimana keluarga menjadi garda utama dan pemerintah bertanggung jawab dalam menyediakan informasi yang layak anak (ILA). Dalam rangka mewujudkan pemenuhan hak anak atas ILA, KemenPPPA telah mengembangkan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA). PISA dapat dikembangkan dari perpustakaan dan layanan-layanan informasi lain yang dikhususkan bagi anak seperti taman bacaan, pojok baca, taman cerdas dan lain-lain.

Baca Juga: Lihat Kinerja SBY, Tokoh Ini Dipuji Gegara Gak Ada Takutnya Kuliti Kualitas Jokowi: Dia Berani...

"Perpusnas RI sebagai mitra kami membuktikan dan sepakat untuk mengembangkan program-program dan kegiatan yang maju dan menarik terutama bagi anak, yang dapat disinergikan bersama dalam sebuah konsep yang menjadikan perpustakaan di seluruh Indonesia ramah dan bersahabat dengan anak. Hal ini tentu akan sangat mendukung terwujudnya budaya membaca yang diharapkan dapat mewujudkan budaya gemar membaca dan akan berkontribusi signifikan pada meningkatnya literasi anak-anak Indonesia," tandas Rini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: