CEO Binance Peringatkan Krisis Cryptocurrency Masih Terus Berlanjut, Kejadian FTX Bukan yang Terakhir!
"Dengan FTX turun, kita akan melihat efek cascading," kata Zhao pada konferensi di Indonesia. "Khusus bagi mereka yang dekat dengan ekosistem FTX, mereka akan terpengaruh secara negatif."
Berita tentang kegagalan perusahaan crypto lainnya akan segera terjadi, katanya.
“Beberapa proyek lain akan berada dalam situasi yang sama. Saya pikir itu akan memakan waktu beberapa minggu bagi sebagian besar dari mereka untuk keluar,” kata Zhao.
Membandingkan kegagalan FTX dengan krisis keuangan global menjadi analogi yang akurat pada kejatuhan perusahaan.
Baik Binance maupun FTX tidak bersifat publik sehingga penilaian mereka sebenarnya sulit ditentukan. Tetapi penilaian token asli ekosistem Binance, BNB memberikan perkiraan penilaian potensial Binance. BNB saat ini memiliki nilai pasar USD46 miliar (Rp713 triliun), menurut perusahaan data CoinGecko.
Baik BNB dan bitcoin telah melihat valuasi anjlok sebesar 20% sementara ethereum turun lebih dari 22,5% karena kehancuran FTX.
Zhao juga tidak percaya FTX dapat memperoleh aset Voyager, pemberi pinjaman crypto, yang juga bangkrut. Kesepakatan USD1,4 miliar (Rp21,7 triliun) dibuat pada bulan September dan FTX jelas tidak akan punya uang.
Krisis likuiditas FTX disebabkan oleh penarikan besar-besaran dari pelanggan pada 6 November setelah Binance mengumumkan keputusannya untuk menjual FTT senilai USD500 juta (Rp7,7 triliun), mata uang kripto yang dikeluarkan oleh FTX menyusul laporan pers tentang kesehatan keuangan grup.
Tetapi Zhao mengatakan industri akan pulih di beberapa titik. "Pasar akan pulih dengan sendirinya," kata Zhao.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: