Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konferensi Internasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu: Wujudkan Kolaborasi Lintas Profesi

Konferensi Internasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu: Wujudkan Kolaborasi Lintas Profesi Konferensi Internasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu: Wujudkan Kolaborasi Lintas Profesi | Kredit Foto: Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam upaya mewujudkan Kesehatan global melalui kolaborasi lintas profesi, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Bengkulu mengadakan kegiatan konferensi internasional di bidang Kesehatan yaitu The 2nd Bengkulu International Conference on Health (B-ICON 2022). 

Kegiatan ini merupakan kegiatan akademik rutin yang diadakan oleh Poltekkes Kemenkes Bengkulu sebagai media utk saling bertukar informasi, pengetahuan, gagasan, dan perkembangan isu terbarukan dalam bidang Kesehatan. 

Baca Juga: JBio dan Kemenkes Bersinergi Tangani Covid, Tanda Tangani Bantuan Hibah 200.000 Dosis Vaksin Zifivax

Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Eliana, S,KM, M.PH menyebutkan bahwa agenda B-ICON merupakan salah satu program unggulan dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang bisa dijadikan sebuah wahana untuk bisa mengakselarasikan kolaborasi lintas profesi sebagai upaya untuk mewujudkan Kesehatan global.

“Semangat kami adalah semangat untuk mewujudkan Kesehatan global. Ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab moral kami sebagai salah satu institusi Pendidikan di bidang Kesehatan. Oleh karenanya, kami menengahkan kolaborasi sebagai keyword utama mewujudkan semangat ini,” ungkap Eliana dikutip dari keterangannya, Rabu (16/11/2022).

Senada dengan Eliana, Gubernur Propinsi Bengkulu, Dr. Rohidin Mersyah dalam pidato kunci yang disampaikan secara langsung di hadapan lebih dari 4 ribu peserta yang hadir secara hybrid di Hotel Mercure Bengkulu dan Zoom serta Youtube ini, menyebutkan bahwa salah satu kunci untuk mewujudkan kolaborasi lintas profesi di bidang Kesehatan ini adalah masing-masing profesi harus menguasai bidang keilmuannya masing-masing secara mumpuni. 

Selain itu penguasaan skill juga menjadi sebuah keharusan agar Kerjasama dan kolaborasi ini bisa benar-benar terwujud di tataran pelaksana di lapangan. 

Di tataran kebijakan, pemprop Bengkulu akan segera meluncurkan program Universal Health Coverage sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan Kesehatan global. Program ini diimplementasikan dengan harapan agar tidak ada lagi masyarakat propinsi Bengkulu yang tidak bisa mengakses layanan BPJS. 

Gelaran konferensi internasional B-ICON 2022 ini mengangkat tema “Empowering Interprofessional Health Collaboration to Enhancing Global Health” mengundang 7 pembicara utama dari 4 negara berbeda, yaitu Professor Kuan-Han Lin dari Asia University – Taiwan, Professor Andrea Gilkinson dari Auckland University of Technology – Selandia Baru, Indra Rudiansyah dari Oxford University – Inggris, Dr. Bayu Satria Wiratama dari Universitas Gadjah Mada, Dr. David Agustriawan dari Indonesia International Institute for Life Sciences, Dr. Agus Setiawan dari Universitas Indonesia, dan Dr. Tonny C Maigoda dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

Konferensi yang juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI ini diikuti oleh ratusan akademisi dan praktisi Kesehatan dari berbagai institusi dan perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Taiwan.

Selama dua hari dimulai tanggal 15 November 2022 hingga 17 November 2022 mereka akan berbagai pandangan, informasi, penelitian, gagasan, hingga pertukaran ilmu pengetahuan dalam forum presentasi akademik yang masih menjadi satu rangkaian kegiatan dari B-ICON 2022 ini.

Keikutsertaan puluhan akademisi, peneliti, dan praktisi lintas profesi dan lintas bidang ini menjadi salah satu bukti bahwa tema tentang kolaborasi untuk mewujudkan Kesehatan global adalah tema yang menarik untuk dibahas. 

Salah satu peneliti dari Departemen gizi, Poltekkes Kemenkes Riau, Dwi Erowati mengangkat contoh sukses dari penerapan konsep kolaborasi yang telah dijalankan oleh kampusnya. Dengan platform yang dinamai Interprofessional Education (IPE), Dwi Erowati menceritakan bahwa platform ini menjadi media untuk melatih kolaborasi para mahasiswa di jurusan gizi, kebidanan, dan keperawatan dengan tujuan untuk mengasah peran dan tanggungjawab, etika praktik, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi mereka sebagai calon tenaga kesehatan. 

Kemampuan-kemampuan yang diasah tersebut merupakan masalah yang sering dihadapi di lapangan Ketika keadaan menuntut untuk adanya kolaborasi dalam upaya memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat. 

Jika platform semacam ini bisa diterapkan di bidang-bidang Kesehatan lain, maka akan lahir tenaga-tenaga Kesehatan professional yang mampu memberikan layanan prima kepada masyarakat. Selain makalah dari Poltekkes Kemenkes Riau, masih ada puluhan makalah-makalah menarik yang dipaparkan secara bergantian secara hybrid ini.

Konferensi tahunan dari Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang pada tahun ini menjadi yang kedua kalinya diadakan, juga menghadirkan pameran poster hasil penelitian para akademisi secara virtual melalui teknology Virtual Reality 3 dimensi. Para pengunjung bisa berjalan-jalan secara virtual di ruangan tiga dimensi yang dipenuhi dengan poster akademik yang tertempel di dinding ruangan virtual.

Hingga hari kedua, konferensi internasional B-ICON 2022 telah diikuti oleh lebih dari 5000 peserta yang hadir untuk menyaksikan paparan materi dari para pembicara utama, mengikuti sesi panel presentasi akademik dari para peneliti, akademisi, dan praktisi, maupun yang hadir untuk menyaksikan pameran poster akademik secara virtual.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: