Kekeringan dan Malnutrisi Hantui Afrika, Bill Gates Janjikan Bantu Rp110 Triliun!
Miliarder filantropi Bill Gates berjanji untuk menghabiskan USD7 miliar (Rp110 triliun) dalam empat tahun ke depan untuk menghadapi kelaparan, penyakit, ketidaksetaraan gender dan kemiskinan di Afrika.
Bill Gates saat ini sedang bertandang ke Kenya. Ia menegaskan bahwa yayasannya masih berkomitmen untuk mendukung lembaga-lembaga Afrika yang mengembangkan dan menerapkan pendekatan inovatif di bidang kesehatan, pertanian, dan bidang lainnya.
Melansir Nation Africa di Jakarta, Jumat (18/11/22) Kenya dan seluruh Afrika bergulat dengan kelaparan, kekeringan, kemiskinan dan kekurangan gizi.
Pada bulan Juni dan Juli, terdapat tiga daerah gersang dan setengah gersang (ASALs) mengalami malnutrisi akut, yang disebabkan oleh rendahnya ketersediaan susu, kenaikan harga pangan dan kekurangan air.
Baca Juga: Bill Gates Dapat Kecaman Keras hingga Surat Terbuka dari Petani di AS, Ini Isi Suratnya!
Saat ini, 278 juta orang di seluruh Afrika menderita kelaparan kronis dengan lebih dari 37 juta orang menghadapi kelaparan akut di Tanduk Afrika saja.
Covid-19 juga telah menyebabkan kemunduran yang signifikan dalam imunisasi dan kemajuan yang telah dicapai selama beberapa dekade dalam memerangi HIV/AIDS, malaria, dan tuberkulosis.
Yayasan Bill dan Melinda Gates terus menyediakan dana untuk mendukung solusi terobosan di bidang ini.
“Yayasan kami akan terus mendukung solusi di bidang kesehatan, pertanian, dan bidang penting lainnya, serta sistem untuk mengeluarkannya dari laboratorium dan kepada orang-orang yang membutuhkannya,” kata Gates.
Dengan semangat yang sama, ia mengunjungi pusat kesehatan primer, lembaga penelitian medis dan pertanian terkemuka, serta pertanian kecil untuk mempelajari tentang program yang berdampak, tantangannya, dan bagaimana ia dapat mendukungnya.
Co-Chair-nya, Melinda French Gates, mengakui bagaimana pria dan wanita di seluruh benua Afrika terus berani menghadapi tantangan di komunitas, keluarga, dan negara mereka.
“Yayasan akan terus berinvestasi pada para peneliti, pengusaha, inovator, dan pekerja perawatan kesehatan yang bekerja untuk membuka potensi manusia yang luar biasa yang ada di seluruh benua,” katanya.
Pernyataannya digaungkan oleh Mark Suzman, CEO Gates Foundation, yang menekankan pada perlunya bekerja sama untuk menciptakan benua yang tangguh yang akan lebih baik dalam menavigasi dampak akut perubahan iklim.
“Jutaan orang Afrika merasakan dampak akut dari ketidakstabilan geopolitik dan perubahan iklim, jadi sangat penting bagi kita untuk bekerja sama. Dalam kolaborasi erat dengan mitra Afrika kami, kami akan berinvestasi di institusi lokal dan kolaborasi baru yang membangun ketahanan jangka panjang yang diperlukan untuk membuat krisis ini lebih jarang dan tidak terlalu menghancurkan,” ujar Suzman.
Yayasan ini juga mendesak para pemimpin global untuk berinvestasi pada sumber daya manusia dan inovasi yang dapat menyelamatkan nyawa dan menciptakan peluang bagi mereka yang paling rentan di dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: