Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan PM Jepang: Tuan Presiden Zelensky Membuat Banyak Orang Ukraina Menderita

Mantan PM Jepang: Tuan Presiden Zelensky Membuat Banyak Orang Ukraina Menderita Kredit Foto: Reuters/Ukrainian Presidential Press Service
Warta Ekonomi, Tokyo -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat rakyat di negaranya “menderita,” kata mantan Perdana Menteri Jepang Yoshiro Mori. Dia menambahkan bahwa media di Jepang bias dalam meliput konflik Rusia-Ukraina.

“Saya tidak begitu mengerti mengapa hanya (Presiden Rusia Vladimir) Putin yang dikritik sementara Tuan Zelensky tidak bertanggung jawab sama sekali. Ini bermasalah. Tuan Zelensky telah membuat banyak orang Ukraina menderita,” kata Mori dalam pidatonya di sebuah acara politik di Tokyo pada Jumat (18/11/2022), seperti dikutip dari Kyodo News.

Baca Juga: Rishi Sunak dan Presiden Ukriana Bicara 4 Mata, Zelensky Dijanjikan Ini

“Media Jepang bias ke satu sisi. Hal ini dipengaruhi oleh laporan dari Barat. Mau tidak mau saya merasa mereka hanya mengandalkan laporan Eropa dan Amerika,” tambahnya.

Mori mengkritik posisi Perdana Menteri Jepang saat ini Fumio Kishida tentang konflik tersebut sebagai "sepihak" dan condong ke AS.

Mori juga memperingatkan bahwa Rusia dapat "menggunakan senjata nuklir" jika situasinya memburuk.

Putin menegaskan kembali bulan lalu bahwa Moskow akan mematuhi doktrin nuklirnya, yang menyatakan bahwa Rusia akan menggunakan persenjataan nuklirnya hanya sebagai tanggapan atas serangan dengan senjata pemusnah massal atau “jika keberadaan negara itu sendiri dipertaruhkan.”

Setelah memegang berbagai jabatan kabinet pada 1980-an dan 90-an, Mori menjabat sebagai perdana menteri dari 2000-01. Dia kemudian memimpin panitia penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, tetapi mengundurkan diri beberapa bulan sebelum acara dimulai karena skandal pernyataan seksis yang dia buat di sebuah pertemuan.

Jepang, bersama dengan banyak negara Barat, memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.

Moskow menanggapi dengan memasukkan lebih dari 380 legislator Jepang ke daftar hitam dan melarang Kishida dan anggota kabinet tinggi lainnya memasuki negara itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: