Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Cuma Inklusi, BEI Turut Tingkatkan Literasi Pasar Modal Bagi 5.000 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat

Tak Cuma Inklusi, BEI Turut Tingkatkan Literasi Pasar Modal Bagi 5.000 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan tingkat literasi pasar modal, tak terkecuali bagi para tenaga kesehatan. 

Upaya tersebut diimplementasikan melalui penandatanganan Pencanangan Literasi Inklusi Pasar Modal kepada 5.000 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat bersama dengan PT BJB Sekuritas Jawa Barat pada Jumat, 25 November 2022. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan bahwa penandatanganan tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi BEI kepada para pahlawan di bidang kesehatan. Terlebih lagi, mereka telah menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Digitalisasi Percepat Peningkatan Literasi Keuangan

"Dengan pembekalan literasi keuangan, kami berharap mereka dapat turut menjadi pahlawan keuangan bagi keluarganya sendiri," tegas Iman Rachman kepada media di Bandung, 25 November 2022.

Ia menambahkan, jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2022. Sampai dengan 9 November 2022, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.037.005 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.339.673 SID. Namun, masih terdapat masyarakat, khususnya di Jawa Barat yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal. Oleh karena itu, masyarakat dinilai perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal. 

Program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat, didukung PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah pertama di Indonesia yang akan mencapai target sebanyak minimal 5.000 Tenaga Kesehatan.

"Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi pasar modal, kami berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan program-progam edukasi ke berbagai pihak," lanjutnya.

Program ini selain untuk meningkatkan pemahaman para tenaga kesehatan, diharapkan juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal. Selain itu, diharapkan pula agar ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: