Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Labrak Aturan hingga Gimik, Kubu Megawati Kompak Seruduk Loyalis Jokowi: Mereka Haus Kekuasaan...

Labrak Aturan hingga Gimik, Kubu Megawati Kompak Seruduk Loyalis Jokowi: Mereka Haus Kekuasaan... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PDI Perjuangan kompak dalam mengkritisi manuver yang dilakukan oleh Relawan Joko Widodo baru-baru ini di Stadion Gelora Bung Karno.

Mereka menyatakan kekecewaannya tak hanya terkait dengan sinyal dukungan, tetapi juga bagaimana acara tersebut berlangsung walau ada aturan yang dilanggar.

Baca Juga: Sinyal Dukung Ganjar Pranowo, Gak Heran Kubu Megawati Tajam Nyerang Loyalis Jokowi: Mereka Geram...

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto misalnya yang mengatakan bahwa acara kumpul relawan itu tak lebih dari segelintir elite relawan yang memanfaatkan kebaikan Jokowi. 

Para elite ini, lanjut dia, melakukan banyak manipulasi hanya untuk memenuhi kepentingannya. Padahal, menurut dia, acara itu malah menurunkan citra Presiden Jokowi yang kepemimpinannya diakui banyak negara setelah sukses menggelar KTT G20 di Bali.

"Kehebatan Jokowi dalam menggelar acara G20 justru dikerdilkan dengan cara tidak elegan. Sepertinya elite relawan tersebut mau mengambil segalanya, jika tidak dipenuhi keinginannya, mereka mengancam akan membubarkan diri," kata Hasto, dalam keterangan tertulis, kemarin. 

Menurut Hasto, dari pada kumpul tak jelas, lebih baik relawan itu mendukung pemerintah. Misalnya, dengan membantu korban gempa Cianjur. “Itu menjadi pelajaran politik yang sangat penting, terlebih di dalam cara mobilisasi tersebut, sampai dilakukan cara-cara menjanjikan sesuatu yang tidak sehat,” ujar Hasto.

Politisi asal Yogyakarta itu pun mengimbau kepada ring satu  Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS) dan benar-benar berjuang keras agar kepemimpinan Jokowi berjalan baik. "Prestasi Pak Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan,” sindirnya.

Lalu, Hasto mengomentari pernyataan Jokowi soal pemimpin yang berambut putih. Kata dia, apa yang disampaikan Jokowi soal itu hanya gimmick politik. "Pemimpin itu tidak ditentukan oleh warna rambut, sebab warna rambut sama belum tentu hati dan pikiran sama," ujarnya. 

Baca Juga: Beraninya Cuma Main Kode-kodean Sama Ganjar Pranowo, Jokowi Dinilai Ketakutan Sama Megawati

Menurut Hasto, pemimpin yang baik itu lahir dari didikan partai, memahami persoalan rakyat dan memperjuangkannya lewat kebijakan. Malah, menurut Hasto, pemimpin yang besar lewat kaderisasi partai akan memiliki kepekaan untuk menjawab panggilan sejarah, serta membuat sejarah bagi masa depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: