Grant Thornton Buka-bukaan, Ini Tiga Cara Bantu Pemerintahan Jokowi Guna Perkuat Nilai Tukar Rupiah
Kredit Foto: Grant Thornton
Meski penurunan nilai Rupiah merupakan tanggung jawab pemerintah, namun masyarakat Indonesia dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Berikut beberapa poin yang dijabarkan Grant Thornton Indonesia untuk menyikapi kenaikan dolar AS:
- Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor
Baca Juga: JK Nyatakan Loyalis Ahok Dendam Gegara Dikalahkan Anies Baswedan, Elite Demokrat: Benar Sekali!
Semakin tinggi impor maka nilai tukar Rupiah semakin lemah. Oleh karena itu, salah satu langkah mudah yang bisa kita lakukan bersama - sama adalah mengurangi pembelian produk impor. Langkah ini juga mampu membantu industri wirausaha tanah air sehingga dapat semakin berkembang dan diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran.
- Tidak Menimbun Dolar dan Menukarkannya dengan Rupiah
Dolar ditukarkan dengan Rupiah, berarti permintaan akan rupiah meningkat. Permintaan meningkat, berarti nilai Rupiah semakin menguat. Apabila ada beberapa orang yang menyimpan Dolar sebagai bagian dari portofolio keuangannya, akan sangat membantu apabila mereka menukarkan sebagian dari simpanan Dolar mereka menjadi Rupiah.
- Berinvestasi di Dalam Negeri
Walaupun kurs Rupiah sedang merosot, bukan berarti seluruh investasi menjadi tidak menguntungkan. Salah satu pilihan adalah berinvestasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs Dollar, salah satunya di Surat Utang Negara (SUN). Belum lama, pemerintah Indonesia menerbitkan SUN dengan seri SBR004. SBR004 merupakan instrumen investasi yang tepat di tengah penurunan kurs Rupiah saat ini. Masyarakat dapat membantu pemerintah dengan berinvestasi di instrumen investasi dalam negeri seperti membeli ORI atau SBN.
Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia mengatakan “Pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi saat ini merupakan tantangan yang cukup berat dimana kita tahu bahwa Indonesia masih berjuang keluar dari jurang inflasi dampak pandemi virus Covid-19 dan juga perang Ukraina - Rusia yang belum kunjung usai.”
“Pemerintah dapat mendorong pertumbuhan tetap berjalan di tengah pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS dengan menaikkan suku bunga secara bertahap yang akan mendorong kenaikan suku bunga deposito dan suku bunga kredit, hal tersebut diharapkan dapat mempengaruhi konsumsi dan investasi di dalam negeri sehingga akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” sambung Johanna.
Baca Juga: Raih Cuan Jutaan Rupiah Lewat Tokopedia Affiliate, Mau Coba?
“Sebagai warga negara yang baik, sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia saling bahu membahu meringankan dan membantu pemerintah untuk memperkuat kembali nilai tukar Rupiah dengan cara - cara yang paling mudah untuk kita lakukan namun jika dilakukan dengan cukup masif dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.” tutup Johanna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: