Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Resesi Global 2023, Industri Telekomunikasi Perlu Kolaborasi dalam Ekosistem Digital

Hadapi Resesi Global 2023, Industri Telekomunikasi Perlu Kolaborasi dalam Ekosistem Digital Kredit Foto: Refocus
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail mengungkapkan bahwa, industri digital justru jadi solusi resesi ekonomi global karena jadi tumpuan harapan sektor-sektor yang lain.

Aktivitas ekonomi masyarakat juga saat ini sangat bergantung pada ekonomi digital karena ruang digital mampu berikan alternatif dan efektifitas efisiensi dalam berbagai macam aktivitas ekonomi dari produksi, marketing, pembiayaan hingga distribusi.

Pertanyaannya, lanjut Ismail, pemerintah akan melakukan apa dalam sektor digital ini agar jadi solusi kala perlambatan ekonomi global?

Ia menjelaskan, Industri digital yang dulu sebagai nilai tambah industri telekomunikasi dalam ICT justru kini jadi pelaku utamanya. Sehingga semua yang terlibat dalam ICT ini perlu melakukan perubahan pendekatan agar tadinya tumpuan industri ICT pada telco operators, sekarang berpindah ke layer berikutnya yakni layer platform, aplikasi dan konten.

Baca Juga: Ada Ancaman Resesi, Apa yang Harus Dilakukan Pelaku Usaha?

"Oleh sebab itu, semua pihak harus mengakomodasi perubahan bisnis model ini tidak terkecuali pemerintah. Pemerintah harus melakukan pendekatan baru agar menjamin suatu sustainability atau keberlangsungan industri digital di Tanah Air," kata Ismail, dalam acara webinar HUT IndoTelko bertajuk "Strategi Industri Digital Indonesia Hadapi Resesi Global" pada Rabu (30/11/2022).

Langkah pemerintah yakni deregulasi regulasi penghambat usaha dengan hadirnya UU Cipta Kerja. UU ini memungkinkan terciptanya kolaborasi di sektor telko, seperti sharing infrastructure sampai dengan spectrum sharing.

Kemudian, UU Cipta Kerja juga berikan ruang pemerintah pusat dan daerah melakukan perubahan posisi jadi fasilitator, yakni berikan kemudahan pelaku industri telko, misal untuk perizinan hingga tarif.

Terobosan lain, UU Cipta kerja juga lakukan analog switch off di dunia penyiaran, agar tersedianya spektrum frekuensi radio &00 Mhz untuk bantu operator seluler gelar infrastrukturnya lebih efisien.

Kemudian, pemerintah juga jadi investor dengan membangun infrastruktur yang diperlukan operator. Misal dengan membangun bacbone Palapa Ring hingga satelit HTS.

Peran pemerintah selanjutnya yakni dorong masyarakat dengan literasi digital. Serta pemerintah akan bangun data center nasional (PSN) untuk kebutuhan pemerintah agar pelayanan publik lebih baik dan aman.

Antisipasi Industri Telko

Hendri Mulya Syam, Direktur Utama Telkomsel, mengatakan melandainya pandemi Covid-19 memberikan harapan untuk semua industri untuk bangkit tahun ini. Namun terdapat tantangan dari sisi geopolitik, inflasi dan kenaikan suku bunga pada tahun depan.

Hal-hal itu diprediksi akan berdampak pada proyeksi pertumbuhan GDP yang menurut Morgan Stanley berkisar 2,9 persen tahun depan.

Sementara di Indonesia, memasuki 2023, terbukti resilien menghadapi resesi-resesi sebelumnya. Dari sisi pertumbuhan makro Indonesia diprediksi alami pertumbuhan melambat tahun depan sebagai dampak penurunan daya beli masyarakat.

Dari dampak-dampak tersebut sejak 2018-2020, sektor DB, kesehatan, pendidikan, internet dan teknologi masih bertumbuh.

Untuk itu, Telkomsel memastikan seluruh roadmap perusahaan untuk menghadapi tantangan tersebut dengan terus berinovasi menghadirkan layanan bisnis yang sesuai kebutuhan masyarakat.

"Hal pertama dengan memperkuat core business Telkomsel senagai penyedia layanan konektivitas digital terdepan seperti hadirkan paket internet sesuai value yang dibutuhkan masyarakat," kata Hendri. Telkomsel juga merilis sejumlah aplikasi sebagai solusi di masyarakat.

Baca Juga: Hadapi Tantangan Era Digital, Telkom-ITDRI Gaet MIT dan Huawei

Seperti menghadirkan layanan edukasi Kuncie, yakni platform berbasis aplikasi untuk pengembangan keterampilan berbagai bidang. Kemudian layanan health tech. Serta kembangkan layanan digital sektor pangan TelkomselDFE untuk smartfarming.

"Telkomsel juga dukung digitalisasi UMKM dengan aplikasi penghubung dan terintegrasi. Dengan demikian Telkomsel bertransformasi jadi perusahaan digital terdepan yang memiliki portofolio komprehensif solusi digital," pungkasnya.

Dian Siswarini, CEO dan President Director XL Axiata mengatakan, pihaknya yakin pertumbuhan XL Axiata tahun 2023 masih tetap positif seperti tahun sebelumnya. kKarena di balik tantangan ekonomi 2023 ada peluang yang bisa dimanfaatkan untuk terus bertumbuh.

"2023 perusahaan akan fokus ke 3 pilar utama. Yang ertama fokus pada penawaran convergent sesuai dengan vuisi perusahaan yang menyasar segmen keluarga dan SME," kata Dian.

Kemudian, XL Axiata juga akan terus mengembangkan infrastruktur jaringan demi mendukung kualitas layanan lebih baik lagi, salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur di luar Jawa.

Lalu, soal kepuasan pelanggan dengan meningkatkan layanan digital dan personal sesuai yang dibutuhkan oleh pelanggan.

"Kami akan meningkatkan otomasi dan digitalisasi untuk efisiensi operasional, gunakan AI dan analitik sehingga solusi yang diberikan juga tepat sasaran sesuai yang konsumen butuhkan, serta mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi biaya meningkat tahun depan dengan cara menekan biaya operasional seperti energy saving," kata Dian.

"Kami juga akan mempertahankan posisi finansial perusahaan yang kuat dengan cara meningkatkan debt to ebitda ratio. Serta menjaga cashflow di posisi positif."

Baca Juga: Ikut Bangun Jakarta Sebagai Smart City XL Axiata Kolaborasi dengan JIP Bangun Solusi Digital LPR di Jaringan 5G

Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menyampaikan perusahaan berupaya mengembangkan layanan 5G di sejumlah kota untuk mendukung percepatan digitalisasi.

"Yang sangat penting adalah soal literasi digital agar masyarakat Indonesia terutama kaum muda menggunakan teknologi secara positif. Kemudian, soal UMKM lantaran sektor ini berkontribusi 60 persen bagi ekonomi Indonesia sehingga kita harus mendukungnya. Salah satu inisiatif yakni marketplace Indosat untuk UMKM," kata Vikram.

Indosat juga punya ID camp, yang memeprsiapkan talent digital untuik berkiprah secara global. Serta mendorong kiprah perempuan dalam pembangunan ekonomi nasional.

"Mari berkolaborasi untuk mendorong digitalisasi di Indonesia, untuk menghubungkan Indonesia dan memberikan pengalaman terbaik bagi setiap warga Indonesia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: