Waspada, Rusia Kuak Kemungkinan Terburuk Setelah Finlandia dan Swedia Gabung NATO
Aksesi Finlandia dan Swedia ke NATO dapat menyebabkan peningkatan militerisasi Arktik hingga memperburuk ketegangan dan risiko keamanan di kawasan itu, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Rabu.
Swedia dan Finlandia melamar keanggotaan NATO pada bulan Mei. Hingga saat ini, hanya Turki dan Hongaria yang belum meratifikasi aksesi kedua negara tersebut.
Baca Juga: Negara Kecil Anggota NATO Desak Ukraina untuk Serang Rusia: Tidak Perlu Takut
“Sesuai dengan Deklarasi Ottawa tahun 1996, Dewan Arktik tidak menangani hal-hal yang berkaitan dengan keamanan militer. Dalam hal ini, saya tidak menganggap perlu menghubungkan prospek dewan dengan aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO. Pada saat yang sama waktu, seseorang tidak dapat mengabaikan fakta bahwa setelah aksesi negara-negara ini ke aliansi, semua negara anggota Dewan Arktik, kecuali Rusia, akan menjadi anggota blok Atlantik Utara," kata Zakharova dalam pengarahan.
Juru bicara itu menekankan bahwa aksesi Finlandia dan Swedia ke NATO dapat menyebabkan "peningkatan militerisasi di wilayah Arktik," dan akibatnya "peningkatan ketegangan dan risiko keamanan yang signifikan di garis lintang tinggi."
Wilayah Arktik meliputi wilayah delapan negara Arktik, yaitu Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, Rusia, dan Amerika Serikat.
Pada tahun 1996, negara-negara tersebut membentuk Dewan Arktik untuk mengatasi masalah yang terkait dengan kawasan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, wacana tentang penerapan strategis kawasan dan risiko keamanan Rusia dan negara-negara NATO telah meningkat karena pencairan es, yang mengakibatkan Moskow dan aliansi tersebut memperkuat armada utara mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto