Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar UNESCO Bilang Oke Roti Baguette dari Prancis jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Alasannya

Pakar UNESCO Bilang Oke Roti Baguette dari Prancis jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Alasannya Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Paris -

Baguette yang menjadi ikon roti Prancis di seluruh dunia telah ditambahkan ke daftar warisan budaya tak benda UNESCO. Makanan ini dinilai sebagai tradisi berharga yang harus dilestarikan oleh umat manusia.

Para pakar UNESCO yang berkumpul di Maroko pekan ini memutuskan roti panjang yang hanya terbuat dari tepung, air, garam, dan ragi ini layak mendapatkan pengakuan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga: Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand Daftarkan Kebaya Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Langkah ini diambil setelah Kementerian Kebudayaan Prancis memperingatkan tentang penurunan terus-menerus dalam jumlah toko roti tradisional, dengan sekitar 400 toko tutup setiap tahun selama setengah abad terakhir.

Kepala Badan Kebudayaan PBB Audrey Azoulay mengatakan keputusan itu menghormati lebih dari sekadar roti. Penetapan itu mengakui savoir-faire artisan pembuat roti dan ritual harian.

UNESCO mendefinisikan warisan budaya tak benda sebagai tradisi atau ekspresi hidup yang diwariskan dari nenek moyanga dan diwariskan kepada keturunannya.

"Penting agar pengetahuan kerajinan dan praktik sosial semacam itu dapat terus ada di masa depan," ujar mantan menteri kebudayaan Prancis itu merujuk kepada keberadaan baguette.

Dengan status baru bagi roti tersebut, pemerintah Prancis mengatakan akan membuat hari baguette artisanal yang disebut "Open Bakehouse Day". Acara ini diadakan untuk menghubungkan Prancis lebih baik dengan warisan mereka.

Pembuat roti pun tampak bangga, meski tidak terkejut. "Tentu harus ada dalam daftar karena baguette melambangkan dunia. Ini universal," kata tukang roti di Julien's Bakery dekat jalan Champs-Elysees Paris Asma Farhat.

"Jika tidak ada baguette, Anda tidak bisa mendapatkan makanan yang layak. Di pagi hari Anda bisa memanggangnya, untuk makan siang itu sandwich, dan kemudian menemani makan malam," ujarnya.

Meskipun tampak seperti produk klasik Prancis, baguette dikatakan telah ditemukan oleh pembuat roti kelahiran Wina August Zang pada 1839. Zang menggunakan oven uap Prancis, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan roti dengan atasan yang rapuh dengan bagian dalam yang lembut.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: