Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokoh Pendidikan Gabung Relawan Anies Baswedan: Saya Ini Nasrani...

Tokoh Pendidikan Gabung Relawan Anies Baswedan: Saya Ini Nasrani... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan kembali dapat dukungan terkait pecapresannya. Tokoh pendidikan Indonesia Indra Charismiadji mengungkapkan alasannya bergabung dengan Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan (Laskar AMAN).

Menurut dia para tokoh pendidikan punya kriteria khusus untuk memiliki calon presiden. Dari sejumlah calon, Anies Baswedan yang paling dijagokan untuk capres 2024.

"Saya mendukung pencapresan Mas Anies Baswedan karena melihat prestasi yang dimilikinya. Dia  tidak mudah disetir orang lain," kata Indra Charismiadji saat deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan di Jakarta, Minggu (4/12). 

Baca Juga: Analisis Nggak Main-main! Heru Salah Besar Nongol saat Acara Relawan Jokowi di GBK, Refly Harun: Lebih Tepat Hadir Reuni 212!

Indra yakin jika Anies menjadi presiden, sektor pendidikan akan mendapatkan perhatian serius. Itu karena melihat latarnya sebagai mantan rektor Universitas Paramadina, menteri pendidikan dan kebudayaan, dan gubernur DKI Jakarta.

Dia menegaskan di balik kelembutannya, Anies adalah sosok pemimpin yang tegas. Kebijakannya terukur dan selalu mengandalkan hasil riset, menghargai pendapat para pakar. 

Itu terbukti saat Anies menata Jakarta menjadi kota yang mendulang prestasi dunia. Selain itu, ketika pandemi Covid-19, Anies mampu mengambil langkah maju, sehingga berhasil menekan kasus covid termasuk di  satuan pendidikan.

Baca Juga: Geger! Jokowi Dapat 'Bisikan' untuk Tendang Anies Baswedan dari Istana, Refly Harun: Dipecat Saja Dia Bisa Besar, Apalagi Kalau Diteruskan!

"Kami mendukung Anies Baswedan karena  justru punya langkah  berbeda, yakni merangkul  semua kelompok dan golongan untuk mempersatukan bangsa," ujar Indra yang didapuk menjadi jubir Laskar AMAN.

Dia menambahkan Anies memang memiliki komitmen untuk merawat tenun kebangsaan dan itu sudah ditunjukkan di Jakarta. Tantangannya memang bagaimana mencerdaskan bangsa ini agar mampu berpikir kritis dan benar-benar menjiwai kebhineka tunggal ika.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: