Kelar Ngobrol Bareng Biden, Macron Buka-bukaan Soal Makin Kendornya Perlindung NATO
Sementara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tetap terbuka untuk melanjutkan negosiasi dengan Kiev, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada bulan Oktober bahwa pihak lain harus terlibat, karena setiap kesepakatan antara Ukraina dan Rusia akan "segera dibatalkan atas perintah" dari Barat.
Macron bukan satu-satunya pemimpin negara UE yang secara terbuka membahas potensi pengaturan pascakonflik dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: UU Pengurangan Inflasi Amerika Jadi Masalah, Macron Blak-blakan ke Biden: Itu Akan Membelah Barat!
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kepada Forum Keamanan Berlin pada Rabu bahwa sementara negaranya kemungkinan tidak akan pernah kembali ke "kemitraan" pra-2022 dengan Rusia, Jerman akan bersedia untuk membahas kontrol senjata dan perjanjian penyebaran rudal dengan Moskow di masa depan.
Perjanjian semacam itu, katanya, membentuk “dasar bagi perdamaian dan ketertiban keamanan” di Eropa sejak akhir Perang Dingin.
Namun, seperti Macron, Scholz berjanji untuk menjaga agar pasokan senjata ke Ukraina tetap mengalir "selama diperlukan", frasa yang sering digunakan oleh kedua pemimpin, serta Biden, ketika merujuk pada pengiriman senjata bernilai miliaran dolar mereka ke Kiev.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman ini berisiko memperpanjang konflik, sekaligus menjadikan Barat sebagai peserta de-facto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto