Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Uu juga mengusulkan dalam merehabilitasi bangunan rusak akibat gempa bumi Cianjur memprioritaskan rumah ibadah dan sekolah, baru rumah warga.
Selain itu, bantuan tidak terpaku pada simulasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, yakni Rp50 juta untuk bangunan rusak berat dan Rp25 juta untuk rusak sedang.
Baca Juga: Kami Ajak Komunitas #KamiPeople Bantu Korban Gempa Cianjur
Menurutnya, rumah ibadah dan sekolah layak mendapat subsidi bantuan lebih besar, karena berhubungan dengan kepentingan publik.
"Saya berharap kalau rumah ibadah bisa secepatnya dan tidak terpaku dengan 50 juta atau 25 juta dan lainnya," katanya
"Harapan kami rumah ibadah ini dibangun sesuai dengan aslinya, kalau memang memungkinkan. Termasuk juga sekolah, ingin diprioritaskan juga," sambungnya
Sebagai tambahan nominal, kata Uu, Pemdaprov Jabar dan pemda kabupaten dapat berpartisipasi.
"Kami sudah bahas dengan pihak DPRD, karena DPRD juga pada prinsipnya setuju. Tinggal mungkin mekanisme atau boleh tidaknya (memberikan bantuan) pada titik (penerima) yang sama," pungkasnya.
Baca Juga: Jamkrindo Kembali Salurkan Bantuan Sembako, Sarana Prasarana, dan Layanan Trauma Healing Di Cianjur
Berdasarkan data BPBD Jabar, hingga 30 November 2022, tercatat ada 17.864 rumah rusak akibat gempa bumi Cianjur, dengan rincian 4.376 rumah rusak berat, 5.306 rusak sedang, dan 8.182 rumah rusak ringan.
Selain itu, 14 fasilitas kesehatan rusak, 190 rumah ibadah rusak, 511 fasilitas pendidikan rusak, serta 17 kantor dan gedung rusak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: