Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetap Berambisi, Muhaimin Iskandar Sebut Dirinya Tak Akan Mundur Nyapres, Meski Banyak yang Minta

Tetap Berambisi, Muhaimin Iskandar Sebut Dirinya Tak Akan Mundur Nyapres, Meski Banyak yang Minta Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku, banyak orang yang datang kepada dirinya dan meminta kepadanya untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. 

Namun, kata Muhaimin, meski banyak yang ingin dia mundur dalam kontensasi menjadi orang nomor satu di Indonesia itu, ia tidak akan mundur. 

"Banyak yang datang kepada saya, Gus Muhaimin mundur aja nggak usah nyapres, akan banyak sekali tantangan dan peluang yang akan sulit," ujar Muhaimin saat membuka acara Grand Final Gus Muhaimin Festival Al-Banjari se-Jawa Timur yang digelar di Kantor DPW PKB Jatim, Surabaya, Sabtu (3/12/2022).

Baca Juga: Juru Bicara Milenial PKB Soal Badai PHK di Perusahaan Start-Up: Efesiensi Bukan Berarti PHK!

Ia mengatakan, maju berkontestasi pada Pilpres 2024 sebagai perintah jihad untuk menata Indonesia menjadi lebih baik. Muhaimin melanjutkan, ia berniat maju Pilpres 2024 karena merupakan perintah Muktamar PKB yang merupakan forum tertinggi partai.

"Banyak yang bisikan ke saya, awas serangan menjadi lebih kenceng lagi semakin hari semakin ke depan. Ini perintah muktamar, sehingga kalau saya mundur maka saya harus melaksanakan Muktamar untuk mengubah kewajiban," ujarnya.

Muhaimin juga menyebut, banyak pihak cemburu dan iri kepada PKB karena partai berlambang bola dunia tersebut terus dibiarkan hidup. PKB, kata Muhaimin, tidak mempunya infrastruktur yang bagus, tetapi dapat terus berkembang dan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman.

Baca Juga: Ramai Isu Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Pengamat Minta Cak Imin Siap-siap: PKB Cari Koalisi Baru yang Kasih Untung

"Sebagai kekuatan politik, PKB saya lihat sebetulnya itu gasnya masih setengah. Ibarat gas mobil, kita gasnya baru 50 nih. Kalau digas lagi bisa 100. Ini saja sudah banyak yang cemburu. Ya sudah enggak usah di gas kenceng-kenceng," kata Muhaimin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: