Mensos Risma Tepati Janji ke Anak-anak Korban Gempa Cianjur untuk Bangun Sekolah Darurat
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar penyediaan palet untuk posko pengungsian dipercepat, hingga pembangunan sekolah darurat untuk anak pengungsi di Cianjur, Jawa Barat. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pemulihan kegiatan serta meningkatkan kenyamanan para pengungsi.
Memasuki pekan kedua pascaterjadinya gempa, berbagai bantuan dan layanan komprehensif terus diberikan Kemensos kepada para pengungsi. Baik itu bantuan logistik, santunan, atensi, dan sebagainya.
Baca Juga: Maksimalkan Bantuan Hingga Pendidikan, Kemensos Terus Mengawal Pemulihan Korban Gempa Cianjur
"Untuk meningkatkan kenyamanan para pengungsi selama tinggal di tenda pengungsian, saya minta dipasang palet di posko-posko pengungsi," kata Risma dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
"Jadi bila hujan tiba, kini pengungsi tidak lagi basah rembes air. Tidur lebih nyaman," sambungnya.
Untuk diketahui, palet merupakan papan kayu yang dirangkai dan diberikan ganjal di bagian bawah agar papan tersebut tidak langsung menyentuh tanah. Palet dilapisi tripleks dan dilapis lagi dengan terpal di atasnya.
Selain itu, Mensos Risma memenuhi permintaan anak-anak terdampak gempa Cianjur untuk membangun sekolah darurat. Siti Nur Azizah (10), siswa kelas IV SDN Pasir Sarongge, Kecamatan Pacet, Cianjur tampak bersemangat dan bahagia mengikuti pembelajaran di sekolah darurat.
Sekolah darurat ini ia minta langsung kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini tempo hari. "Senang sekali, semangat sekolah lagi karena sudah ada sekolah darurat," kata Azizah.
"Terima kasih Ibu Menteri atas bantuannya," tambahnya.
Menurut Kepala Sentra Mulya Jaya Jakarta Adrianus Ala, atas curhatan Azizah, Mensos berjanji memperbaiki sekolah Azizah. Untuk itu, seluruh jajaran terkait bergerak membangun Sekolah Darurat.
"Kami, mulai dari Direktorat PSKBA, Sentra 'Mulya Jaya' di Jakarta, Poltekesos di Bandung, sampai teman-teman Tagana, berupaya semaksimal mungkin mendirikan Sekolah Darurat di Sarongge ini," kata Adrianus.
Sejak Sabtu (26/11/2022), tim bekerja memobilisasi peralatan untuk mendirikan Sekolah Darurat di Lapangan Desa Ciputri. Sekolah Darurat ini terdiri dari 3 tenda besar, 1 untuk ruang guru dan 2 untuk ruang kelas siswa. Dengan dua tenda besar, pihaknya dapat menyediakan 6 ruang kelas untuk menampung lebih dari 500 siswa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: