Bamsoet Singgung Presiden 3 Periode, Demokrat Geram: Tak Berprestasi, Tak Malu Minta Tiga Periode!
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo, menanggapi hasil survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf yang dirilis oleh Poltracking pada Kamis (8/12/2022) lalu, dan menyinggung ihwal penambahan hingga perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai yang terpenting baginya bukanlah soal puas atau tidak puasnya publik terhadap kinerja pemerintah. Dia justru menanyakan apakah ada korelasi antara tingkat kepuasan itu dengan keinginan publik agar Jokowi terus memimpin Indonesia.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Masyarakat Tinggi, Ketua MPR Pertanyakan Wacana Jokowi 3 Periode
"Kemudian, kita sama-sama tahu deras sekali pro kontra di masyarakat, ada yang memperpanjang, ada yang mendorong tiga kali. Tapi terlepas itu, saya sendiri ingin tahu keinginan publik yang sebenarnya ini apa?" kata Bamsoet secara daring, Kamis (8/12/2022).
"Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat, beliau tetap memimpin kita melewati masa transisi ini?" sambung Bamsoet.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai para pendukung pemerintah memiliki syahwat kekuatan yang lebih besar ketimbang memikirkan rakyat yang terpontang-panting sejak pandemi melanda. Menurutnya, para pendukung pemerintahan Jokowi semakin lantang mewacanakan presiden tiga periode yang dinilai melanggar konstitusi.
"Seakan-akan melanggar konstitusi, mengkhianati amanah reformasi 1998 yang membatasi kekuasaan presiden maksimal dua periode, itu hal receh dan biasa saja bagi mereka," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12/2022).
Baca Juga: Relawan Kecam Spanduk Jokowi 3 Periode yang Ada di GBK: Kita Sudah Sepakat...
"Makin ke sini, makin terlihat wajah buruk pemerintahan periode ini. Berulang kali, terus dan terus, secara bergantian melantunkan nafsu kekuasaan, ingin terus berkuasa, padahal prestasi cekak, dan rakyat banyak yang makin kesusahan sejak pandemi," sambungnya.
Herzaky menilai, para simpatisan pemerintah seolah tak lagi memiliki urat malu dan terus memikirkan kepentingan pribadi dan golongan tertentu saja di tengah kondisi rakyat yang dijepit kemiskinan. Dalam hal ini, dia menyebut para elit justru mempertontonkan pelanggaran konstitusi yang dianggap sebagai guyonan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas