Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rishi Sunak Harus Hadapi Situasi Warga Inggris yang Santap Makanan Hewan

Rishi Sunak Harus Hadapi Situasi Warga Inggris yang Santap Makanan Hewan Kredit Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Warta Ekonomi, London -

Beberapa orang terpaksa mengkonsumsi makanan hewan peliharaan saat harga kebutuhan hidup melonjak di Inggris.

Demikian diungkap Direktur Proyek Makanan Komunitas di Trowbridge, wilayah timur Cardiff, Wales, Mark Seed. Trowbridge terletak di wilayah yang disebut Seed sebagai “busur kemiskinan” dari timur ke barat kota.

Baca Juga: Urusan 'Rumah Tangga' Taiwan Sasaran Empuk Asing, China Tuduh Inggris Ambil Kesempatan

Seed mengatakan, banyak orang di kota Cardiff harus berjuang untuk bisa makan dan tetap hangat selama musim dingin ini karena inflasi.

“Saya masih takjub karena orang-orang sampai mengkonsumsi makanan untuk hewan peliharaan,” ujarnya, dilansir BBC.

“Ada orang-orang yang mencoba memanaskan makanan mereka di atas radiator atau dengan lilin. Ini kisah nyata yang mengejutkan. Cardiff adalah kota yang sedang berkembang, namun masih punya kantong-kantong kemiskinan yang tidak bisa diterima,” imbuh Seed.

Dia juga mengatakan, banyak orang tidak mendapatkan cukup penghasilan untuk membeli kebutuhan pokok.

“(Banyak warga) mengatakan kepada kami mereka bekerja di setiap jam yang mereka bisa,” kata Seed lagi.

The Pantry, bank makanan yang dijalankan Seed, menawarkan makanan berkualitas baik dengan harga sangat murah kepada lebih dari 160 orang. Organisasi Pantry menyediakan keranjang makanan pokok bagi sekitar 30 keluarga seminggu dengan harga sekitar 6 dolar AS (kurang dari Rp 100.000).

Salah satunya adalah Elizabeth Williams (54), yang mengatakan, proyek itu sangat membantu dan menyatukan banyak orang. Namun, ia mengakui bahwa keadaan masih sulit.

“Biasanya, saya berusaha tidak mengeluarkan uang untuk memperbaiki situasi di rumah saya,” katanya. Ia dan pasangannya tidak bekerja, sementara putra mereka, yang tinggal serumah, bekerja sampai larut malam.

“Bahkan dengan anak saya bekerja dan berkontribusi, ini masih sulit. Karena dia juga perlu hidup dan punya kebutuhan. Ia memiliki beberapa masalah kesehatan dan sedang menunggu operasi,” curhatnya.

Kemiskinan tidak selalu tampak. Ketika itu terjadi jauh lebih rumit untuk memeranginya, para ahli memperingatkan.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: