Perebutan Kursi Jokowi, Elite MUI Jadi Relawan Anies Baswedan: Ini Bisa Ganggu Keharmonisan Umat!
Kredit Foto: Kredit foto: Instagram/aniesbaswedan
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyoroti keputusan dari Ketua MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar terkait dengan Pilpres 2024.
Dirinya menilai keputusan dari Munahar menjadi relawan dari Anies Baswedan sebenarnya merupakan hal yang tak perlu dipermasalahkan.
Baca Juga: Sukses Membuat Loyalis Jokowi Panik, Rahasia Dukungan Anies Baswedan: Hak Identitas Umat Islam...
Hal tersebut menurutnya adalah salah satu dari hak setiap warga negara dalam mengatur pilihan politiknya.
“Kalau dalam posisi itu tentu tidak ada masalah. Sebab hak setiap warga negara untuk menjadi relawan salah satu capres pilihannya. Siapa pun tidak boleh membatasi, apalagi melarangnya,” ujarnya kepada wartawan, Senin (12/12).
Ia mengatakan bahwa orang yang dilarang untuk mendukung calon presiden hanyak tiga, yaitu PNS, TNI, dan Polri.
Di luar instansi tersebut, termasuk Majelis Ulama Indonesia masih boleh mendukung calon presiden tertentu.
Baca Juga: Jadi Relawannya Anies Baswedan Menuju Next Jokowi, Elite MUI Disorot Tajam: Dia Sebaiknya Mundur...
“Karena itu, dukungan Munahar Muchtar kepada Anies melalui Baperan tentu tak perlu diributkan. Sebab, hal itu menjadi haknya sebagai warga negara dan dilindungi oleh UU,” tegasnya.
Namun begitu, jika dalam kapasitasnya sebagai Ketua MUI, pilihan Munahar untuk jadi relawan Anies pastinya akan menimbulkan gesekan di masyarakat.
Baca Juga: Isu Curi Kampanye, Bawaslu Sudah Kaji Laporan Akan NasDem dan Anies Baswedan: Kami Memberikan...
Menurutnya, salah satu risiko dari hal tersebut adalah mengganggu keharmonisan dari umat beragama.
“Memang secara hukum tidak ada larangan menjadi relawan capres tertentu. Hanya saja, karena MUI menaungi semua umat, maka menjadi relawan salah satu capres dapat membuat gesekan. Hal itu dapat mengganggu keharmonisan umat,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
