Kemarahan Bupati Meranti Nggak Main-main Sampai Ancam Angkat Senjata dan Gabung Malaysia, Netizen: Tidak Nasionalis!
"Itu yang hadir waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan," kata Adil.
Pernyataan Adil ini pun menuai reaksi. Salah satunya dari Staf khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo. Dia menuntut Adil minta maaf atas pernyataannya.
"Kami keberatan dan menyayangkan perkataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kemenkeu iblis atau setan. Ini sungguh ngawur dan menyesatkan," kata dia.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Benny Irwan mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembahasan internal terkait sikap Bupati Meranti tersebut.
Akun @Muhammad_Saewad salut dengan keberanian dan ketegasan Bupati Meranti. “Keberaniannya menyuarakan ketidakadilan yang dirasakan rakyat di Kabupaten Meranti patut diapresiasi,” tutur @RicKY_KCh
"Bupati Meranti mewakili Bupati seluruh Indonesia yang dikeruk asetnya oleh Pemerintah Pusat, dan rakyat selalu bersamamu Bapak Bupati," kata @NorisSuta.
Akun @ariel_heryanto menduga, apa yang diungkapkan Bupati Meranti merupakan fenomena gunung es. Di Indonesia bagian Barat saja, ada ketidakpuasan seserius Meranti. "Bayangkan di Indonesia bagian Timur," katanya.
Sementara, @jane_ritonga menilai, apa yang diucapkan Adil tidak pantas dilakukan seorang kepala daerah. Dia mempersilakan Bupati Adil pindah ke Malaysia. Tapi, Meranti tetap punya Indonesia. "Monggo Pak Bupati, kita rela kok," ujarnya.
Kata @misaelpanjaitan, Bupati boleh saja marah atas ketidakpuasan kinerja pusat. "Tapi, kalau sudah ungkit-ungkit mau gabung ke Malaysia segala, itu namanya Anda tidak nasionalis," tukasnya.
Akun @moelyadi96 menilai, Bupati Adil tidak mempunyai skill komunikasi yang baik ke Pemerintah Pusat, sehingga menggunakan gaya preman.
Akun @GmailJatmiko menduga apa yang diungkapkan Bupati Meranti hanya untuk menyembunyikan ketidakmampuannya mengelola daerah. "Air beriak tanda tak dalam, lempar batu sembunyi tangan," ujarnya.
Akun @suandiaza menyarankan Bupati Meranti dan Pemerintah Pusat segera menyelesaikan masalah ini. Agar, tidak menjadi bola liar di masyarakat. "Duduk bareng cari solusinya. Perbaiki apa yang semestinya diperbaiki," ungkapnya.
Akun @MesterGacor menyarankan orang Pusat tidak usah panik menyikapi pernyataan Bupati Meranti. Anggaplah ucapan Bupati Adil hanya asupan vitamin untuk menuju lebih sehat lagi soal pembagian sumber daya alam daerah.
"Jabatan Bupati ada batasnya, nggak ada pengaruhnya dari apa yang diucapkan. Jabatannya selesai, ya sudah nggak ada pengaruhnya lagi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: