Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rakyat Girang, China Hapus Aplikasi Pelacak Covid-19, Ternyata karena...

Rakyat Girang, China Hapus Aplikasi Pelacak Covid-19, Ternyata karena... Kredit Foto: Reuters/Florence Lo
Warta Ekonomi, Beijing -

China makin melonggarkan aturan ketatnya terkait dengan pembatasan Covid-19, menyusul protes massal yang pecah akhir bulan lalu.

Usai melonggarkan beberapa pembatasan di sejumlah kota, China pun dilaporkan telah menghapus aplikasi pelacak Covid-19, yang segera disambut dengan suka cita oleh warganya. 

Baca Juga: Geger Rumah Sakit China Kewalahan Tampung Pasien Flu yang Membludak

Dilaporkan Reuters, bahwa pada Senin tengah malam waktu setempat, pihak berwenang mulai menonaktifkan aplikasi 'kode perjalanan', yang melacak apakah warganya melakukan perjalanan ke daerah yang dilanda Covid-19.

Pada saat itu juga, empat perusahaan telekomunikasi China mengatakan akan menghapus data pengguna yang terkait dengan aplikasi tersebut.

Langkah itu merupakan pelonggaran terbaru dari sejumlah aturan anti-virus China, yang dikenal menjadi yang terberat di dunia. Minggu lalu, otoritas China lebih dulu melonggarkan pembatasan, termasuk menyetop karantina hingga pengujian wajib sebelum melakukan sejumlah kegiatan publik.

"Selamat tinggal kode perjalanan, saya harap tidak akan pernah bertemu dengan Anda lagi," tulis sebuah postingan di platform media sosial Weibo, di mana warganet bersorak atas 'kematian' sebuah aplikasi yang dikhawatirkan dapat digunakan untuk pengawasan massal.

Selama ini, kode perjalanan telah digunakan terutama untuk melacak perjalanan domestik warga. Sementara, pihak berwenang juga menggunakan apa yang disebut kode kesehatan yang harus dipindai oleh penduduk untuk memasuki tempat umum untuk memeriksa apakah mereka mungkin telah melakukan kontak dengan virus.

Meskipun China belum mengumumkan bahwa kode kesehatan akan dihapus, beberapa kota termasuk Shanghai mengatakan penduduk tidak lagi diharuskan menunjukkan kode tersebut saat memasuki tempat-tempat seperti toko dan restoran.

Pelonggaran kontrol ini, yang baru terjadi tiga tahun setelah pandemi, datang setelah protes bersejarah terhadap pembatasan yang merusak ekonomi, di mana Presiden Xi Jinping telah berupaya memperjuangkan kebijakan tersebut.

Demonstrasi itu, yang berkisar dari aksi nyala lilin di Beijing hingga bentrokan antara warga dan polisi di Guangzhou, adalah pertunjukan ketidakpuasan publik terbesar di China daratan sejak Xi berkuasa pada 2012.

China akan membayar harga atas nol-Covid

Meski kelegaan atas pembatasan nol-Covid mulai dirasakan minggu lalu, ada kekhawatiran China akan membayar harganya karena 'terlalu ketat' dalam melindungi 1,4 miliar penduduknya. 

Potensi lonjakan infeksi diprediksi akan terjadi selama liburan Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika orang bepergian ke seluruh negeri bersama dengan keluarga mereka. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: