Didesak Stafsus Menkeu Minta Maaf Atas Ucapan 'Iblis dan Setan', Bupati Meranti Cuek: Kenapa Perlu Saya Minta Maaf?
Bupati Meranti Muhammad Adil sempat membuat heboh usai video berisi luapan kemarahannya di depan anggota Kementerian Keuangan (Kemenkeu) viral. Dalam video itu, M. Adil sempat menyebut Kemenkeu dihuni "iblis dan setan".
Atas hal itu, Adil didesak untuk minta maaf, salah satunya oleh Stafsus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Meski demikian, ia mengaku tak akan melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Ruhut Kritik Pedas Bupati Meranti Soal Setan dan Iblis: Jangan Sok, Mentang-Mentang Dipilih Rakyat!
"Enggak perlulah minta maaf. Itu kan pertanyaan saya kenapa perlu saya minta maaf. Itukan pertanyaan bukan pernyataan," kata Adil saat dikonfirmasi Selasa (13/12/2022).
Adil mengaku tidak ada menyebut orang Kemenkeu isinya iblis atau setan. Menurutnya, itu adalah pertanyaan dia apakah Kemenkeu itu isinya iblis atau setan?
"Enggak ada saya nyebut-nyebutkan itu. Pertanyaan saya itu kan apakah Kemenkeu itu isinya iblis atas setan," tutup Adil.
Sebelumnya, pernyataan Adil yang kontroversial itu diutarakannya di depan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman pada Rakornas yang ditayangkan channel Diskominfotik Provinsi Riau akhir pekan lalu.
Satu hal yang menjadi pemicu kemarahan Adil ialah pembagian dana bagi hasil (DBH) migas di daerahnya. Dia mengatakan sejak 1973, di Meranti ada 222 sumur minyak yang dibor. Tahun ini, jumlah itu bertambah 13 dan tahun depan tambah lagi jadi 19 sumur. Dari hasil sumur tersebut, produksi minyak di daerahnya berhasil tembus 9.000 barel per hari.
Dia menambahkan hasil produksi minyak yang melimpah tersebut toh tak banyak membantu daerahnya. Hal itu paling tidak bisa diketahui dari jumlah dana bagi hasil yang diberikan pemerintah pusat ke daerahnya. Tahun ini saja, dana bagi hasil yang didapat daerahnya hanya Rp114 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: