Didesak Stafsus Menkeu Minta Maaf Atas Ucapan 'Iblis dan Setan', Bupati Meranti Cuek: Kenapa Perlu Saya Minta Maaf?
Tidak adanya manfaat itu, kata dia, juga terlihat dari jumlah angka kemiskinan. Dia mengatakan di Riau, tingkat kemiskinan tembus 25,68 persen.
Di tengah dana bagi hasil yang sedikit itu, Adil mengatakan pemerintahannya malah diberi beban membayar gaji pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang harusnya jadi kewajiban pemerintah pusat.
Baca Juga: Mencak-Mencak hingga Ancam Lakukan Serangan Senjata, Kesalnya Bupati Meranti Sudah Sampai Ubun-Ubun!
Dia mengatakan sudah berupaya mempertanyakan besaran dana bagi hasil yang digelontorkan pemerintah pusat ke Meranti ke Kementerian Keuangan, bahkan sudah melayangkan tiga surat permohonan audiensi ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Namun, upayanya itu gagal. Dia mengatakan tetap berupaya minta klarifikasi ke Kementerian Keuangan atas masalah itu.
"Sampai ke Bandung saya kejar orang Kemenkeu juga, tetapi acaranya tidak dihadiri yang kompeten, yang hadir waktu itu staf, tidak tahulah. Sampai waktu itu saya ngomong ini orang (Kementerian) Keuangan isinya setan atau iblis," ucap Adil kepada Lucky Alfirman dalam sebuah video.
Adil, bahkan mengucapkan ancaman untuk angkat senjata dan pindah ke negeri sebelah (Malaysia).
"Kalau bapak tidak mau mengurus kami, pusat tidak mau urus Meranti kasihkan ke negeri sebelah. Apa perlu Meranti angkat senjata?" tegas Adil.
Adil membeberkan bahwa Meranti itu daerah penghasil minyak termiskin se-Indonesia.
"Paling miskin. Sudah itu ekstream lagi. Bagaimana kami tidak miskin uang kami tidak dibagikan dengan rata," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: