Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkominfo Ungkap Potensi dan Tantangan Wirausahawan Perempuan dalam Perekonomian Indonesia

Kemenkominfo Ungkap Potensi dan Tantangan Wirausahawan Perempuan dalam Perekonomian Indonesia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong perempuan Indonesia berpartisipasi dalam percepatan ekonomi negara, tertutama di sektor ekonomi digital. Menurut data, di Indonesia, 60 persen dari UMKM ini dikelola oleh perempuan.

Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo, Hary Budiarto, menyebut ini menjadi peluang ekonomi yang bisa dikembangkan karena UMKM saat ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Pada tahun 2019, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM dengan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60,3 persen.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks, Kominfo Ajak Penyuluh Informasi Publik Aktif Sosialisasikan KUHP Baru

Melihat potensi tersebut, Hary mengatakan Kemenkominfo akan mengadakan pelatihan khusus terkait digital entrepreneurship.

"Jadi ini cukup berpotensi. Kalau kita lihat sektor UMKM di Indonesia kita punya target 50% atau 64 juta UMKM ini menggunakan platform digital dalam melakukan penjualan. Kemudian target on boarding UMKM ke platform digital ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi. Ini menjadi suatu potensi ekonomi yang sangat besar di Indonesia dan menjadikan fintech sebagai kontributor penting di dalam digitalisasi UMKM," kata Hary.

Baca Juga: Pemerintah Dorong Pelaku Fintech Berkontribusi Percepat Digitalisasi UMKM di Indonesia

Saat ini, Kemenkominfo telah memberikan pelatihan melalui Digital Entrepreneurship Academy (DEA). DEA merupakan salah satu akademi dalam Program Digital Talent Scholarship (DTS) yang bertujuan untuk mempersiapkan talenta digital mempercepat transformasi digital Indonesia di bidang kewirausahaan digital dalam rangka meningkatkan ekonomi digital.

Dengan target melatih 60.000 orang, pada 2022, pelatihan itu akan menciptakan wirausahawan digital baru, meningkatkan keterampilan wirausaha digital tingkat lanjut, dan mengembangkan wirausaha digital di desa-desa inklusif. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: