Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar Dari Kanjuruhan, Qodari: Revolusi PSSI Dimulai dari Pembenahan Total Stadion Sepak Bola Indonesia

Belajar Dari Kanjuruhan, Qodari: Revolusi PSSI Dimulai dari Pembenahan Total Stadion Sepak Bola Indonesia Kredit Foto: IST

"Keberadaan stadion ini relatif terabaikan, dianggap sambil lalu lah, Kanjuruhan juga saya baca, area bukan penonton dijadikan tempat penonton. Jadi aspek-aspek keselamatan itu tidak boleh dilanggar, tidak bisa dinegosiasi soal keselamatan itu,” tegas Qodari.

Qodari menceritakan pengamalannya ketika berada di Stadion Al Thumama, Doha, salah satu stadion yang digunakan dalam pertandingan antara Maroko kontra Portugal dalam laga perempat final Piala Dunia 2022.

"Pengalaman saya kemarin ke Qatar stadionnya itu indah, bagus, nyaman dan pergerakan penonton itu mengalir. Coba kalau di Indonesia bisa sebagus ini. Tentu tidak harus sebagus stadion piala dunia, tapi pada dasarnya harus memenuhi syarat aman nyaman,” sambungnya.

Oleh karena itu, Qodari mendorong pemerintah pusat untuk mengambil peran dalam pembangunan stadion sepak bola yang sesuai dengan standar FIFA.

"Pemerintah bisa bekerja sama dengan swasta dalam membangun infrastruktur sepak bola Indonesia, tapi pemerintah harus pegang peranan besar agar bisa sesuai dengan standar,” jelas Qodari.

Qodari mengusulkan agar pemerintah membangun stadion skala besar di tiap ibu kota provinsi. Hal ini bisa memulai dengan mengidentifikasi kondisi stadion yang ada di Indonesia. Apakah perlu renovasi atau membangun stadion yang baru.

"Bisa dihitung berapa jumlah stadion yang ada dan dipastikan standar keamanan dan kenyamanannya. Saya usul agar pemerintah bangun stadion di setiap ibukota provinsi, stadion yang memenuhi standar internasional,” ucapnya.

Lanjut Qodari, untuk memenuhi unsur aman dan nyaman dari sebuah stadion harus dilakukan audit terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan.

"Tentunya itu dimulai dengan audit dulu, diaudit dulu semua stadion di setiap provinsi dan stadion yang besar-besar. Kriteria besar itu nanti silakan ditentukan lah oleh pemerintah dan PSSI,” beber Qodari.

Sebagai landasannya, pemerintah dalam menentukan layak atau tidaknya stadion masuk dalam program renovasi pemerintah, tentu harus berdasarkan pada ketentuan FIFA.

“Mesti (stadion) memiliki daya tampung sekian ribu, nah itu bisa dianggap besar itu pun walau bukan di ibukota provinsi layak untuk masuk program renovasi atau pembangunan ulang oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: