Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengintip 3 Saham Raksasa yang Bikin Warren Buffett Untung Jumbo Tahun Ini, Simak!

Mengintip 3 Saham Raksasa yang Bikin Warren Buffett Untung Jumbo Tahun Ini, Simak! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang akhir tahun 2022, banyak investor telah belajar dari pengalaman pahit bahwa saham tidak selalu naik. Dow turun 10% tahun ini, S&P 500 telah jatuh 20%, sementara Nasdaq yang berpusat pada teknologi telah jatuh secara mengejutkan 33%.

Satu tantangan besar menuju tahun 2023: sikap Fed yang masih hawkish. Angka inflasi terbaru mencapai 7,1% untuk November, turun dari puncak 9,1% di bulan Juni tetapi masih sangat tinggi.

Mengingat latar belakang yang menantang ini, mungkin bijaksana untuk memperhatikan satu investor yang telah menghasilkan keuntungan besar melalui siklus ekonomi tersebut, termasuk periode suku bunga tinggi. Ialah tak lain dan tak bukan, Warren Buffett.

Baca Juga: Menuju 2023, Warren Buffett Diprediksi Bakal Buka Tahun Baru dengan Buyback Raksasa Jeff Bezos, Ini Alasannya!

Melansir Money Wise di Jakarta, Jumat (23/12/22) dari tahun 1965 hingga 2021, perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway (NYSE:BRK.B)menghasilkan keuntungan tahunan gabungan sebesar 20,1%, mengalahkan keuntungan tahunan gabungan S&P 500 sebesar 10,5% selama periode yang sama.

Ini tiga kepemilikan publik terbesar Buffett yang memasuki tahun 2023, yang bikin Buffett anti rugi club!

1. Apple

Meski harga untuk iPhone 14 Pro Max sangat mahal yakni USD1.600 (Rp25 juta), tetapi konsumen tetap menyukai produk Apple.

Awal tahun ini, manajemen mengungkapkan bahwa basis perangkat keras terpasang aktif perusahaan telah melampaui 1,8 miliar perangkat.

Meski pesaing menawarkan perangkat yang lebih murah, jutaan pengguna tidak ingin tinggal di luar ekosistem Apple. Ekosistem bertindak sebagai parit ekonomi, memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan besar.

Ini juga berarti bahwa saat inflasi melonjak, Apple dapat membebankan biaya yang lebih tinggi ke basis konsumen globalnya tanpa terlalu mengkhawatirkan penurunan volume penjualan.

Saat ini, Apple adalah holding publik terbesar milik Buffett, mewakili sekitar 38% portofolio Berkshire berdasarkan nilai pasar. Tentu saja, kenaikan tajam harga saham Apple menjadi salah satu alasan konsentrasi tersebut. Selama lima tahun terakhir, saham gorila teknologi telah melonjak lebih dari 200%.

Apple saat ini menawarkan hasil dividen sebesar 0,7%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: