Kredit Tumbuh di Semua Sektor, OJK Pede Kinerja Perbankan Moncer di 2023
Untuk memitigasi risiko di 2023, lanjutnya, Komisi XI DPR bersama pemerintah telah mengetok UU PPSK yang akan memperkuat peran regulator di sektor keuangan. Penguatan itu seperti mandat baru LPS, program penjaminan polis, penguatan OJK dalam pengawasan aset kripto dan fintech, penguatan BI yang ikut menjaga pertumbuhan eko dan penguatan KSSK dimana LPS mendapatkan hak voting dan early intervention dan early mitigation apabila ada bank bermasalah.
"Tapi keputusan tetap di KSSK supaya tidak ada moral hazard, kita tidak ingin terulang kembali beberapa kejadian kemarin. PPSK ini salah satu cara kita untuk mengantisipasi resesi atau krisis," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur BCA Syariah Pranata menuturkan, penduduk muslim Indonesia yang sebesar 86,7% dari total penduduk Indonesia menjadi peluang bank syariah untuk terus berkembang di tahun 2023. Baca Juga: Stabilitas Terjaga, Kredit Perbankan Tetap Moncer di Oktober 2022
Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu pemasok global teratas untuk produk halal (makanan, mode, farmasi dan kosmetik) ke negara-negara OKI pada tahun 2020. Dengan ekspor produk halal senilai $8,5 miliar, Indonesia adalah eksportir terbesar ke-10 secara global dan eksportir terbesarke-2 di antara negara-negara OKI.
"Namun literasi perbankan syariah Indonesia masih minim yakni 9,14%. Ini artinya setiap 100 penduduk di Indonesia hanyaterdapat 9 orang yang memiliki pengetahuan mengenai industri jasa keuangan syariah," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, tahun 2023 memang merupakan tahun yang penuh tantangan. Inflasi tinggi, ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasok pengetatan kebijakan moneter disinyalir membuat banyak negara di dunia alami resesi. Untuk mengantisipasi hal itu, BPR Universal telah memiliki sejumlah jurus jitu.
Direktur Utama BPR Universal, Susatyo Anto Budiyono menjelaskan, salah satu strateginya ialah transformasi bisnis untuk tumbuh berkesinambungan dan meningkatkan Nilai (growth & value enhancement)
"Lalu transformasi SDM untuk meningkatkan kompetensi dan manajemen bank yang sehat. Transformasi proses : operations dan information, communication & technology untuk mendukung pertumbuhan bisnis," kata Susatyo.
Selanjutnya, terang Susatyo, adalah meningkatkan corporate culture dengan core values BPR Universal yang berintegritas, respek, dan melakukan perbaikan terus menerus. Baca Juga: LPS Prediksi Kredit Perbankan Tumbuh Double Digit di 2023, Meskipun Ada...
"BPR Universal berhasil berselancar dengan baik di tengah ombak dan gelombang krisis ekonomi dan pandemi Covid-19. Kinerja kami tumbuh sehat, solid, sustain dan menguntungkan. Per November 2022, penyaluran kredit sebesar Rp961 miliar, tumbuh 61% (yoy). Sedangkan funding mencapai Rp987 miliar, tumbuh 56% (yoy)," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman