Menag Yaqut Disebut Sindir Anies di Depan Jemaah Gereja, Gus Umar: Jangan Lebay, Semua Pemimpin Itu....
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan sambutannya di kompleks Gereja Santo Yoseph Naikoten, Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (24/12/2022) malam.
Dalam kesempatan itu, Yaqut meminta agar umat Kristiani tidak terlalu menguras energi untuk urusan politik. Bukan hanya itu, Yaqut juga sempat menyinggung perihal pentingnya mencari pemimpin yang mampu menghargai keragaman suku, agama, dan budaya di Indonesia.
"Cari, kalau mau memilih pemimpin negeri ini, cari pemimpin yang benar-benar menghargai keragaman yang dimiliki negeri ini," tegas Yaqut dalam sambutannya.
Baca Juga: Refly Harun Bongkar Cara-Cara Istana Buat Jegal Capres Nasdem: Jadiin Anies Tersangka, Lalu Tarik...
Pesan untuk saling bertoleransi dan menghargai keragaman semacam ini sebenarnya sudah sering disampaikan para pejabat negeri.
Namun sambutan Yaqut ternyata ditanggapi dengan sangat reaktif oleh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan.
Bahkan blak-blakan Umar meminta Yaqut untuk tidak bertindak berlebihan alias lebay. Pasalnya Umar menilai Yaqut tengah menyindir Bakal Calon Presiden 2024 dari Partai NasDem, Anies Baswedan, meskipun nama itu tak disebutkan di sambutan sang menteri.
"Jangan lebay. Semua pemimpin di negara ini menghargai perbedaan," kritik Umar yang menilai bahwa bangsa Indonesia dilahirkan untuk aktif menjaga toleransi.
"Kalau mau sindir Anies sebut nama saja, gak usah spin sana sini," sambung Umar, seperti dikutip dari Twitter-nya @UmarHasibuan77, Minggu (25/12/2022).
Sejatinya Yaqut tidak menyebutkan nama Anies dalam sambutannya. Namun topik toleransi yang masih erat berkaitan dengan politik identitas seolah tidak bisa lepas dari sosok Anies. Bahkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sampai disebut sebagai Bapak Politik Identitas, julukan yang belakangan coba ditepis oleh Partai NasDem.
Salah satunya Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie. Politikus senior yang akrab disapa Gus Choi itu menyayangkan julukan "Bapak politik identitas" salah alamat bila ditujukan untuk Anies.
Gus Choi menyebut stigma ini muncul di Pilkada DKI Jakarta 2017 dan menilai penyebab kemunculannya adalah lawan politik Anies saat itu, yakni Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
"Sebetulnya sebelum ada Pilkada DKI, hal-hal seperti itu kan tidak ada. Ketika Pilkada DKI kasus Ahok, itulah kemudian muncul. Sebetulnya kalau kita teliti ke belakang, sebetulnya munculnya karena statement Ahok. Sebelumnya kan tidak ada," jelas Gus Choi di program Catatan Demokrasi yang tayang di kanal YouTube tvOneNews.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: