Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Toleran, Sekarang Perayaan Natal di Arab Saudi Gak Perlu Diam-diam

Makin Toleran, Sekarang Perayaan Natal di Arab Saudi Gak Perlu Diam-diam Kredit Foto: Magnus News/Abu Nayef Fawaz Al-Harbi
Warta Ekonomi, Riyadh -

Arab Saudi menunjukkan sikapnya yang kian toleran terhadap warga nonmuslim. Pada momen Natal tahun ini, warga beragama Kristen bisa natalan dengan lebih leluasa.

Memang beberapa tahun sebelumnya ekspatriat beragama Kristen di Arab Saudi merayakan Natal secara tertutup di rumah masing-masing. Namun, kini mereka bisa merayakan hari kelahiran Isa Almasih itu dengan lebih terbuka karena lingkungan dan budaya yang kian toleran.

Baca Juga: Alert! Arab Saudi Nyalakan Sinyal Bahaya buat Timur Tengah

Lagu “All I Want for Christmas Is You” milik Mariah Carey pun berkumandang di wilayah sibuk di Jeddah. Suasana Natal juga hadir di toko roti kondang di kota pelabuhan itu.

Negeri bernama Al-Mamlakah al-Arabiyah as-Su'udiyah itu merupakan negara Islam. Oleh karena itu, Natal bukanlah tradisi di negeri pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud tersebut.

Meski demikian, banyak muslim di negeri kaya minyak itu meyakini Natal sebagai waktu untuk berbagi kebahagiaan bersama keluarga, tetangga, dan teman-teman.

“Sebagai muslim, kami memahami hari raya itu (Natal, red) bukan bagian dari agama kami, tetapi sebagai sebuah bangsa dengan banyak kebangsaan, kami libur dan merayakan hari raya mereka,” kata seorang perempuan Arab Saudi.

Seorang warga lainnya menyatakan Natal adalah tentang karunia pemberian. “Itu adalah pesan umum, dan bukankah Alkitab mengatakan kasihilah sesamamu?” tuturnya.

Menurut dia, pesan ‘kasihilah sesamamu’ itu sama dengan ajaran dalam Islam. “Ini adalah titik penghubung antaragama karena Islam menekankan untuk menghormati tetangga dan mencintai mereka seperti keluarga,” ucapnya.

Warga Arab Saudi yang tak mau disebut namanya itu mengatakan nilai tersebut ada di semua agama. Menurut dia, Natal penuh warna.

“Ini (Natal) menyenangkan dan merayakan di sini (Arab Saudi) bersama muslim dan umat Kristen adalah tanda kesalehan dan toleransi beragama,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: