Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Triple Disruption?

Apa Itu Triple Disruption? Teknologi Digital | Kredit Foto: Unsplas/Timothy Muza
Warta Ekonomi, Jakarta -

Triple disruption adalah ancaman disrupsi yang terdiri dari tiga hal yaitu digital disruption, pandemic disruption dan milenial disruption. Disrupsi bisa dikatakan sebagai 'gangguan' atau kondisi bisnis yang dipaksa untuk maju mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern.

Dampak dari triple disruption ini sangat signifikan. Misalnya, dahulu ada sebuah brand besar, namun kini namanya menjadi meredup karena tidak bisa bersaing di era bisnis saat ini. Namun, ada juga brand yang dulunya kecil, tetapi kini menjadi tren di setiap kalangan. Oleh karena itu, bagi para pebisnis, disrupsi ini harus dijadikan tantangan meski cukup berat.

Baca Juga: Apa Itu Digital Disruption?

Berikut ulasan triple disruption tersebut:

1. Digital Disruption

Disrupsi digital adalah sebuah efek yang mengubah ekspektasi dan perilaku mendasar dalam budaya, pasar, industri, atau proses yang disebabkan oleh kemampuan, saluran, atau aset digital.

Sebagai contoh, dahulu melakukan promosi bisa melalui media cetak, tetapi hari ini dilakukan melalui media sosial yang menjadi media utama. Ini karena media sosial bisa menjangkau lebih luas dibandingkan media cetak.

2. Pandemic Disruption

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sepanjang tahun 2020 menjadi salah satu masalah besar yang berdampak negatif bagi berbagai sektor bisnis. Pembatasan kegiatan dan interaksi sosial membuat bisnis tidak bisa berjalan normal, sehingga 'dipaksa' untuk mencari cara lain dalam mengoperasikan bisnis, seperti berjualan online.

Namun, di balik banyaknya bisnis yang gulung tikar, banyak juga bisnis yang masih bisa bertahan bahkan meningkat pada akhirnya. Gangguan ini merupakan sebuah tantangan baru yang bisa memajukan bisnis ke ranah yang lebih modern.

3. Milenial Disruption

Disrupsi ini merupakan perubahan perilaku customer karena adanya perbedaan generasi dan demografi. Perubahan ini cukup signifikan karena generasi milenial lebih menyukai aktivitas dan bisnis online dibandingkan dengan tradisional.

Generasi milenial memiliki target pasar yang besar sehingga jika sebuah bisnis tetap tidak mau melakukan adaptasi, maka tentu saja para millennial akan beralih ke bisnis lainnya.

Cara Mengatasi Triple Disruption

Di mana ada kesulitan, pasti ada sebuah jalan. Mungkin hari ini tak terlihat, tetapi bisa jadi jalannya berada di dalam diri Anda sendiri. Coba deh evaluasi hal-hal ini!

1. Inovasi

Lakukan inovasi pada bisnis dan produk Anda. Carilah solusi yang tepat pada bisnis yang terus berkembang di tengah perubahan dan perkembangan zaman. Pasalnya, inovasi adalah hal yang berhasil menarik konsumen jika dilakukan dengan riset yang tepat.

2. Tren yang Berkembang

Ikuti tren yang terus berkembang di era disrupsi ini. Pasalnya, orang-orang selalu ingin jadi yang terbaru dan pertama dalam segala hal. Mereka takut ketinggalan atau FOMO, sehingga selalu tertarik untuk mencoba produk yang viral atau pergi ke tempat yang bagus.

3. Jangan Merasa Puas

Jangan merasa puas terhadap produk yang diciptakan hari ini. Terus lakukan evaluasi dan pengembangan produk agar selalu berinovasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: