Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SKK Migas dan KKKS Sumbagsel Atur Strategi Tingkatkan Produksi di Tahun 2023

SKK Migas dan KKKS Sumbagsel Atur Strategi Tingkatkan Produksi di Tahun 2023 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut bahwa tidak mudah untuk dapat mencapai target pemerintah berupa produksi 660 ribu BOPD minyak dan 6160 MMSCFD gas di tahun 2023, Begitu pun dengan menyelaraskan target jangka panjang 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD di tahun 2030. 

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyebut kedua target tersebut merupakan target yang cukup menantang dan memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya.  Oleh karena itu, kunjungan ini juga untuk mendengarkan aspirasi dari Kondisi di Lapangan terkait dukungan apa yang diperlukan dari SKK Migas. 

Baca Juga: Pertamina Dukung Pemerintah Gunakan CNG untuk Moda Transportasi

"Kontribusi KKKS Sumbagsel terhadap produksi Nasional yang cukup significant, yaitu sebesar 69 ribu BOPD atau 7 persen (untuk minyak dan kondensat) dan sebesar 1.827 MMSCFD atau 28 persen (untuk gas)," ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (28/12/2022).

Dwi menegaskan bahwa SKK Migas sebagai wakil Pemerintah bertugas untuk membantu apa yang bisa dilakukan agar bisa membantu KKKS dalam melaksanakan kegiatan yang massif dan agresif dalam rangka menjaga dan meningkatkan produksi migas nasional.

Lanjutnya, Pemerintah telah menetapkan target incline setelah dalam jangka panjang mengalami decline. Dwi mengkhawatirkan khususnya pada produk minyak yang banyak impor yang jika jika terus terjadi dan meningkat akan semakin membebani negara. 

“Sering kali ada temuan migas, tetapi waktu untuk membuat proyek bisa onstream butuh waktu yang lama. Sesuai arahan Presiden harus melakukan business not ussual, hal ini nampak dari kehadiran negara yang telah banyak memberikan insentif2 agar keekonomian lapangan dapat dipastikan. Salah satu kegiatan yang perlu didorong adalah kegiatan eksplorasi yang lebih agresif dengan insentif yang lebih menarik, dan bagaimana Plan Of Development (POD) yang sudah disetujui bisa dipercepat serta memastikan semua program dalam Work Program and Budget (WP&B) setiap tahunnya dapat terlaksana tepat waktu," ujarnya. 

Untuk area Sumbagsel juga sangat diuntungkan dengan kondisi infrastruktur untuk minyak dan gas yang sangat memadai. Sehingga KKKS didorong untuk tidak ragu-ragu dalam melakukan kegiatan penemuan dan pengembangan cadangan migas baru. 

Selain itu, ia juga mendorong agar ada investasi dan pengolahan lebih lanjut dari rich gas (gas alam basah) yang dapat di olah menjadi LPG di PHE Jambi Merang yang memiliki potensi bisa dijadikan LPG hingga 200.000 ton per tahun. 

“Jika investasi untuk pengolahan rich gas menjadi LPG direalisasikan tentu akan memberikan penerimaan negara yang lebih optimal, dan membantu Pemerintah mengurangi impor LPG yang telah membebani negara karena volume dan nilai impor yang tinggi," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: