Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebar Hoaks Korban Drone Rusia, Politikus Ukraina Ternyata Unggah Foto Tahun 2013

Sebar Hoaks Korban Drone Rusia, Politikus Ukraina Ternyata Unggah Foto Tahun 2013 Kredit Foto: Reuters/Clodagh Kilcoyne
Warta Ekonomi, Moskow -

Seorang anggota parlemen Ukraina telah membagikan hoaks atas foto palsu dan kisah yang diklaim sebagai "Marc, 8 tahun" dengan 330.000 pengikutnya di umpan Twitter berbahasa Inggrisnya pada Selasa (27/12/2022).

Lesia Vasilenko, seorang anggota parlemen Ukraina dari Partai Golos (Suara), yang memiliki latar belakang hukum dan kampanye hak asasi manusia, memposting foto seorang anak laki-laki yang tampak sedih dan berlumuran tanah, mengklaim bahwa dia adalah seorang anak berusia delapan tahun bernama Mark, yang "baru saja selamat" dari serangan artileri Rusia.

Baca Juga: Dibongkar 2 Kali Angela Merkel, Ukraina Sebenarnya Cuma Memperkuat Militernya?

63ac2ff320302715f871eeab.jpg

Foto itu sama sekali tidak baru dan tampaknya tidak ada hubungannya dengan Ukraina. Edisi bahasa Spanyol 2013 dari buku 'The Misremembered Man' oleh novelis Irlandia Christina McKenna menampilkan gambar yang sama di sampulnya, kata para skeptis.

Pada saat penulisan, tweet tersebut tetap aktif, meskipun Twitter telah menambahkan pemberitahuan tentang kebenarannya yang dipertanyakan.

Anggota parlemen Ukraina, yang mengklaim bahwa dia belajar di University College London, secara teratur diundang oleh media Barat terkemuka, seperti TV BFM Prancis atau BBC, untuk mengomentari urusan Ukraina.

Laporan korban terbaru PBB untuk Ukraina pada hari Selasa (27/12/2022) mengatakan bahwa misinya telah mencatat 429 kematian anak-anak sejak permusuhan dengan Rusia dimulai pada akhir Februari.

Sebuah pengawas yang beroperasi di republik rakyat Donetsk dan Lugansk Rusia melaporkan awal bulan ini bahwa 154 anak di bawah umur telah terbunuh oleh serangan yang dikaitkan dengan pasukan Ukraina selama jangka waktu yang kira-kira sama.

PBB menganggap Donbass sebagai bagian dari Ukraina dan menghitung kematian warga sipil yang terjadi di sana sebagai orang Ukraina.

PBB memperkirakan bahwa antara tahun 2014, ketika Kiev mengerahkan pasukan melawan republik pemberontak di Donbass menyusul kudeta bersenjata, dan awal operasi Rusia tahun ini, sekitar 150 anak tewas di wilayah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: