Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub: 10,31 Juta Masyarakat Gunakan Angkutan Umum saat Libur Nataru, Naik 71 Persen

Menhub: 10,31 Juta Masyarakat Gunakan Angkutan Umum saat Libur Nataru, Naik 71 Persen Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, terdapat 10,31 juta masyarakat yang melakukan mudik selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Angka tersebut melesat 71,09 persen bila dibandingkan dengan tahun 2021.

Hal ini disampaikannya saat menutup Posko Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Sepanjang 2022, Realisasi Kerja Kemenhub Capai 97,69%: Pembangunan Pelabuhan hingga Jalur Kereta

"Menurut catatan kami, terdapat 4,2 juta penumpang (Libur Natal) atau naik 71 persen dibandingkan 2021, jadi kenaikannya signifikan sekali dan periode tahun baru ada 6,3 juta penumpang menjadi 10,31 juta," kata Budi.

Menhub mengungkapkan, gangguan cuaca ekstrem di masa libur Nataru mengakibatkan terganggunya beberapa perjalanan angkutan umum seperti penundaan ataupun pembatalan perjalanan.

"Kita melihat bahwa gangguan cuaca merupakan tantangan yang paling besar dihadapi pada tahun ini di tengah melonjaknya jumlah penumpang. Apa yang sudah disiapkan relatif berjalan baik dan tetap ada beberapa evaluasi yang harus ditingkatkan ke depannya, sebagai persiapan untuk menghadapi angkutan Lebaran tahun ini," ujar Menhub.

Untuk mengantisipasi gangguan cuaca, sejumlah upaya telah dilakukan, di antaranya meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan dan berkoordinasi secara intensif dengan operator sarana dan prasarana transportasi, serta memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang memberikan dukungan secara langsung atau tidak langsung, dan saya melihat bahwa kekompakan dari stakeholder ini menjadi kunci dari keberhasilan kita semua. Terima kasih juga kepada rekan-rekan media yang memberikan dukungan sehingga imbauan yang kita sampaikan baik itu dari Kemenhub, Polri, maupun kementerian/lembaga yang lain dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat," ujar Menhub.

Sejumlah catatan yang akan dilakukan evaluasi di antaranya ialah sinkronisasi yang lebih baik antara pengambilan kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan; pengaturan cuti bersama dan waktu libur sekolah untuk membagi beban lalu lintas jalan; dan penyiapan armada angkutan umum yang memadai.

Selanjutnya, mengantisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang; pengaturan rest area; dan titik-titik yang berpotensi terdampak kondisi alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain.

"Menghadapi angkutan Lebaran yang kurang dari 4 bulan lagi, saya juga minta kepada jajaran Kemenhub untuk melakukan pengamatan dengan lebih teliti dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder. Terobosan-terobosan juga harus dilakukan dengan baik, dan survei harus dilakukan secara akurat terkait berapa jumlah pemudik yang akan terjadi sehingga lonjakan yang terjadi dapat diantisipasi lebih baik lagi," ujar Menhub.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: