Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Anies Jadi Presiden, Program Jokowi Terancam Diobrak-abrik? Elite NasDem: Indonesia Tetap Pancasila, Bukan Khilafah

Jika Anies Jadi Presiden, Program Jokowi Terancam Diobrak-abrik? Elite NasDem: Indonesia Tetap Pancasila, Bukan Khilafah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang. Pencalonan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pun menuai pro dan kontra dari beberapa pihak, salah satunya PDI Perjuangan.

Hal ini lantaran Anies Baswedan dikenal sebagai antitesis dari Presiden Joko Widodo. Sehingga muncul kekhawatiran jika mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut terpilih sebagai presiden, maka program-program yang telah dijalankan oleh Jokowi terancam bakal berhenti, salah satunya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menyusul hal tersebut, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie angkat bicara. Ia menerangkan jika setiap pemimpin memiliki strategi yang berbeda-beda, sehingga sah-sah saja jika ada program dari Jokowi yang tidak dijalankan oleh presiden selanjutnya.

Baca Juga: Dua Menteri NasDem Terancam Didepak Jokowi, Desas-desusnya 'Dosa' Gegara Usung Anies Jadi Capres 2024

Politisi yang kerap disapa Gus Choi ini juga menjelaskan bahwa meskipun mungkin saja memiliki kebijakan yang berbeda, tapi Anies Baswedan akan mempertahankan prinsip berbangsa dan bernegara.

"Setiap pemerintahan boleh jadi berbeda. Berbeda dalam konteks strategi, berbeda dalam konteks prioritas. Tapi sama-sama menuju cita-cita nasional dan mempertahankan sendi-sendi bangsa yang disudah diletakkan oleh pendahulu," terang Gus Choi seperti dikutip melalui tayangan Indonesia Lawyers Club pada Minggu (8/1/2023).

Ia tegas menyatakan jika bakal calon presiden dari partainya ini akan tetap memegang teguh pilar ideologis Indonesia.

"Dalam konteks Presiden Jokowi misalnya dengan Anies ketika jadi presiden boleh jadi berbeda, tetapi prinsip-prinsip tidak boleh berbeda, ini sama. Indonesia tetap Pancasila, tidak bisa yang lain, bukan khilafah atau syariah," sambungnya.

Pada kesempatan ini, Gus Choi menerangkan jika kebijakan-kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin pasti memiliki tujuan yang baik, yakni untuk mengimplementasikan tujuan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: