Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid Kian Lalu, Curhatan Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Terhambat Banyaknya Buruh Minta Naik Gaji

Covid Kian Lalu, Curhatan Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Terhambat Banyaknya Buruh Minta Naik Gaji Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani menceritakan hasil perbincangannya dengan para pengambil kebijakan keuangan dunia di 2022, soal pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Sri Mulyani bercerita, pada tahun ketiga pandemi di 2022, seharusnya pemulihan ekonomi dapat berjalan baik, tetapi ternyata, masih ditemui kendala dan tantangan.

Baca Juga: Nggak Terima Dibilang Begini Sama Rizal Ramli, Mahfud MD Jujur: Selama Ini Sri Mulyani Diam, Presiden Diam, Saya Enggak!

Di masa-masa pemulihan ekonomi itu, Sri Mulyani mengatakan, banyak pekerja yang sudah nyaman bekerja dari rumah, sehingga ketika diminta untuk kembali pada situasi normal, mereka minta kenaikan gaji.

"Jadi kalau (perusahaan) ingin (pekerjanya) keluar dari masa 'hibernasi', bayar (pekerja) harus lebih tinggi. Itu lah yang memicu inflasi dari sisi weight, upah harus dinaikkan untuk menarik orang keluar dari kandangnya," papar Sri Mulyani, dalam agenda CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023).

Sehingga, ketika aktivitas sosial dan ekonomi sudah mulai bergerak, dari sisi supply side-nya belum ada.

"Restoran dibuka, tapi rekrutmen untuk pelayannya tidak terjadi dengan gampang. Toko-toko dibuka, pelayan tidak cukup. Tiga tahun tidak terjadi traffic," ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga: Macam Nyindir Habis Anies Hingga Ganjar, Fahri Hamzah: Mereka Hanya Populer, Gak Bisa Memimpin!

Menurut Sri Mulyani, kondisi ini membuat para pemangku kebijakan di negara-negara maju kaget. Dari sisi moneter, hal itu jadi yang paling dikhawatirkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: