Kurang Nendang, Puan Disarankan Mengalah Jadi Jagoannya PDIP: Ganjar Bisa Lebih Diterima...
Terlebih, melihat perkembangan wacana politik saat ini ada dua figur di PDIP yang menguat, yaitu Ganjar dan Puan Maharani.
Dari dua figur ini, ada dua hal yang menguat yakni keberterimaan dan unsur "trahidiologi" atau ideologi keturunan. Figur Ganjar penerimaan partai-partai dari poros lain sangat berpeluang. Terutama poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN. Juga Koalosi Indonesia Raya (KIR) yakni, Partai Gerindra dan PKB.
Baca Juga: Gak Mau Ladeni Jumhur Soal Perppu Cipta Kerja, Menterinya Jokowi Dibela: Dia Ikut Cara Imam Syafi'i
Sehingga ini menjadi modal politik Ganjar, yang bisa membuat elite PDIP menerimanya sebagai calon yang diusung PDIP.
"Memang ada Puan Maharani secara trahidiologi mewarisi ketua umum, tetapi saya rasa politik cair sekali," katanya.
Sehingga ada posisi tertentu bisa dikunci oleh Puan atas "kompensasi" sikap "mengalah"-nya itu. Puan bisa menjadi bagian dari pemerintahan, yaitu menteri atau maju pada Pilgub DKI Jakarta.
Sehingga mencari figur yang tepat memang harus betul-betul berdasarkan survei. Bukan secara individu tetapi penerimaan dri partai lain.
Dari sisi elektabilitas, puan sebagai ketua DPR belum begitu terdongkrak. Belum ada prestasi signifikan selama ini. Beda dengan Ganjar, sebagai kepala daerah di provinsi dengan elektoral besar dan sejumlah prestasi bisa jadi kunci untuk bisa mendapatkan suara besar.
"Artinya Ganjar bisa lebih diterima partai lain dibanding Puan," ucapnya.
Baca Juga: Nyerah Lawan Jumhur, Menterinya Jokowi Maunya Layani Kritikan Said Didu: Lawan Debat Itu Teman...
Jika memang keputusan PDIP memilih Ganjar, masih besar tantangan untuk kontestasi. Apalagi semua partai politik masih cair, ke mana partai politik akan mengarah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement