Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Nasional Swiss Ungkap Kerugian Terbesar dalam Sejarah 116 Tahun

Bank Nasional Swiss Ungkap Kerugian Terbesar dalam Sejarah 116 Tahun Kredit Foto: AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, Zurich -

Swiss National Bank (SNB) telah membukukan angka awal yang menunjukkan kerugian sebesar 132 miliar franc Swiss (143 miliar dolar AS) pada tahun 2022, kemunduran terbesar dalam sejarah 116 tahun bank tersebut.

Dilansir Sputnik, angka tersebut setara dengan sekitar 18% dari produk domestik bruto Swiss yang diproyeksikan sebesar 744,5 miliar franc Swiss (807 miliar dolar AS).

Baca Juga: Eropa Genjot Sanksi, Swiss Malah Terima Emas Rusia hingga Sebegini Nilainya

Bagian terbesar dari kerugian berasal dari valuasi yang runtuh dari tumpukan besar kepemilikannya dalam mata uang asing, terakumulasi sebagai hasil dari pembelian selama satu dekade di tengah kenaikan kuat yang dibuat oleh franc. Angka tahunan terperinci diharapkan akan dirilis pada 6 Maret.

Sebagai akibat dari kerugian tersebut, bank tidak akan melakukan pembayaran seperti biasa kepada pemerintah Swiss dan negara anggota (kanton), dengan pembayaran kepada pemegang sahamnya juga akan terpengaruh.

Perkembangan terjadi setelah suku bunga SNB pada bulan Desember meningkat menjadi 1%, kenaikan ketiga pada tahun 2022, dalam sebuah langkah yang bertujuan melawan inflasi.

Juga tahun lalu, bank dipengaruhi oleh kerugian dalam portofolio saham dan obligasi yang datang dengan latar belakang penurunan pasar yang lebih luas. Meski begitu, SNB berhasil memperoleh 400 juta franc Swiss ($433 juta) melalui kepemilikan emasnya saat itu.

Karsten Junius, kepala ekonom di bank Swiss J.Safra Sarasin, menyarankan dalam sebuah wawancara dengan media AS bahwa SBN tidak akan mengubah kebijakan moneternya karena kerugian tersebut.

Junius berargumen bahwa sementara Bank Nasional Swiss akan membutuhkan "beberapa waktu untuk membangun kembali cadangan valuasinya, akan membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menunjukkan keuntungan daripada kasus Bank Sentral Eropa."

Dia menunjuk upaya Swiss untuk menurunkan inflasi ke target 2%. Inflasi 3% negara saat ini masih jauh di bawah tingkat zona euro, yang mencapai lebih dari 10%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: