"Saya senang progresnya nyata, on the track. Walaupun kita tahu politik adalah sesuatu yang penuh dengan misteri, koalisi juga begitu, kita terus berikhtiar," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis.
Terkait posisi cawapres, AHY mengatakan bahwa ketiga partai politik tersebut masih mencari pasangan yang terbaik. "Sebelum ada deadline yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, bahwa kita hari ini terus mencari pasangan yang terbaik kans kemenangannya," ujar AHY.
Namun, ia menyinggung soal tak boleh adanya sikap saling memaksakan kehendak. Koalisi harus terbentuk ketika ada konsensus antara semua partai politik yang ingin bekerja sama. Sebab, konsensus tersebut merupakan cara untuk mendapatkan restu dan menghadirkan kemenangan.
"Kami juga setuju bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri, contoh memaksakan itu begini, pokoknya wajib si A, itu maksa," ujar AHY.
Di samping itu, dalam proses penentuan pasangan capres dan cawapres harus dilandasi dengan keyakinan, Bukan sikap saling memaksakan kehendaknya masik-masing.
"Sekali lagi tidak boleh memang saling memaksakan, tapi sebaliknya kita harus meyakinkan bahwa pasangan yang nanti bisa dihadirkan oleh koalisi perubahan ini adalah pasangan yang merepresentasi. Saya ulangi pasangan yang benar-benar merepresentasi gerakan perubahan dan perbaikan," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement