Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Nyangka, Akhirnya Datang Juga! Ini Hasil Investigasi Polisi Soal Tragedi Itaewon

Gak Nyangka, Akhirnya Datang Juga! Ini Hasil Investigasi Polisi Soal Tragedi Itaewon Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Warta Ekonomi, Seoul -

Polisi Korea Selatan pada Jumat (13/1/2023) menyelesaikan penyelidikan tragedi Itaewon, Seoul tahun lalu. Dalam kesimpulannya, tim investigasi khusus polisi Korsel merujuk 23 pejabat ke tingkat penuntutan atas kelalaian profesional yang fatal hingga tuduhan lainnya.

"Tragedi massa di Itaewon adalah bencana 'buatan manusia' yang disebabkan kegagalan pihak berwenang melakukan tindakan pencegahan bencana dan segera menanggapi situasi darurat," tulis kesimpulan tim investigasi khusus polisi Korsel seperti dikutip kantor berita Yonhap News Agency, Jumat.

Baca Juga: Puan Maharani Dihujat Gegara Itaewon-Kanjuruhan, Pacul PDIP Pasang Badan: Kemarin Sudah Ngomong...

Tragedi kerumunan massa yang berdesakan pada akhir Oktober tahun lalu merenggut 159 nyawa. Sekitar 100 ribu orang merayakan Halloween pertama sejak pandemi di Itaewon yang terkenal dengan kehidupan malamnya.

Tim investigasi polisi yang beranggotakan 501 orang mulai beroperasi melakukan penyelidikan terkait tragedi ini pada 1 November. Pihaknya kemudian memeriksa kantor distrik dan polisi, pemadam kebakaran, dan lembaga terkait lainnya di Yongsan untuk mengetahui dasar tragedi maut tersebut. Yongsan adalah wilayah administrasi yang memuat Itaewon.

Tim investigasi menyimpulkan pada Jumat, tidak ada tindakan penyelamatan darurat atau pengendalian bencana yang dilakukan oleh masing-masing lembaga sesuai dengan pedoman yang relevan untuk situasi darurat. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian.

Mereka yang dirujuk ke kejaksaan dengan penahanan adalah kepala kantor Lingkungan Yongsan Park Hee-young dan mantan kepala Kantor Polisi Yongsan Lee Im-jae. Keduanya dijatuhkan tuduhan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian.

Empat polisi lainnya dan pejabat Bangsal Yongsan juga dirujuk ke kejaksaan dengan penahanan, termasuk mantan pejabat Badan Kepolisian Metropolitan Seoul (SMPA). Ia sempat ditugasi menghapus laporan internal yang memperingatkan tentang kepadatan Halloween dan kemungkinan kecelakaan keselamatan.

Kepala SMPA Kim Kwang-ho, dua petugas SMPA lainnya yang bertanggung jawab atas pemantauan darurat, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong-beom, kepala pusat kesehatan masyarakat Yongsan dan kepala Stasiun Kereta Bawah Tanah Itaewon juga termasuk di antara mereka yang dirujuk ke pihak kejaksaan tanpa penahanan. Mereka semua dituduh lalai secara profesional atau tuduhan lain yang terkait dengan respons yang ceroboh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: