Temuan beras rusak yang diduga sebagai bukti kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 DKI Jakarta direspons Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta. Dinsos DKI Jakarta berencana menelusuri temuan tumpukan beras rusak di Pulo Gadung, Jakarta Timur itu.
"Kami tunggu saja itu barang siapa," kata Kepala Dinas Sosial DKI Premi Lasari di Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).
Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos Era Anies Direspons KPK, Nggak Nyangka! Begini Tanggapan Heru Budi
Premi mengaku tidak tahu-menahu temuan tumpukan beras rusak dan menguning yang disebut disimpan di salah satu gudang di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Meski begitu, Premi mengungkapkan pihaknya pernah memiliki kontrak kerja sama dengan BUMD DKI, Pasar Jaya salah satunya, untuk penyaluran beras bansos.
Namun, lanjut dia, kontrak kerja sama itu sudah berakhir per 31 Desember 2020. "Intinya memang kami pernah berkontrak dengan Perumda Pasar Jaya, tapi kontrak itu berakhir 31 Desember 2020," ucap Premi.
Ia pun menegaskan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) atas kerja sama dengan Pasar Jaya sudah dilakukan pada 2021. Selain itu, lanjut dia, kerja sama itu juga diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Inspektorat DKI, hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Saya sudah pernah jelaskan juga ke KPK," katanya.
Pihaknya pun siap memberikan keterangan kepada aparat penegak hukum termasuk KPK untuk membantu mengusut temuan itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement